dc.description.abstract | Guru Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan dalam memajukan lembaga pendidikan, terutama dalam membentuk kepribadian, karakter religius peserta didik yang dilakukan melalui pengetahuan, ibadah, amal shaleh, dan akhlak mulia, namun ada baiknya untuk dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik maka guru atau pendidik harus memenuhi kompetensi kepribadian telebih dahulu. Kompetensi kepribadian sebagaimana yang terdapat dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat 3 butir b dikemukakan bahwa yang di maksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Dari observasi awal yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Malang (SMKN 3 Malang) peneliti menemukan fenomena rendahnya motivasi belajar peserta didik di SMKN 3 Malang yang cenderung mengabaikan pembelajaran dengan tidur di dalam kelas, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan guru SMKN 3 Malang masih kurang tegas dalam memberikan arahan kepada peserta didiknya.
Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan motivasi belajar peserta didik apabila dikaitkan dengan kompetensi kepribadian guru Pendidikan Agama Islam, strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan kompetensi kepribadian guru dan implikasinya pada motivasi belajar peserta didik.
Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, subjek dalam penelitian ini yaitu waka kurikulum, guru PAI, dan peserta didik. Lokasi penelitian tentunya berada di SMKN 3 Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tigas metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Peserta didik di SMKN 3 Malang memiliki motivasi yang bervariasi, beberapa peserta didik sudah memiliki motivasi yang bagus tetapi masih ada peserta didik yang belum memiliki motivasi yang bagus. Peserta didik lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas ketika mendapatkan sosok guru yang baik, ramah ketika mengajar dibandingkan dengan guru yang cuek, dan suka marah-marah di dalam kelas. Peserta didik memiliki keinginan untuk berhasil dalam dirinya, lingkungan keluarga, sekolah dan pergaulan dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Strategi yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik yaitu disesuaikan dengan karakter peserta didik, dengan panduan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya terdapat hal untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Pemilihan metode ajar yang bervariasi sehingga menarik perhatian peserta didik bisa berupa power point atau video animasi yang sesuai dengan pembelajaran. Hal tersebut dapat membuat peserta didik lebih semangat dan termotivasi untuk mengik uti pembelajaran di dalam kelas. Guru Pendidikan Agama Islam di SMKN 3 Malang rata-rata sudah memiliki kompetensi kepribadian yang baik namun dalam pelaksaan sehari-hari masih terdapat hambatan sehingga belum bisa memaksimalkan dalam menerapkan kompetensi kepribadian. Guru Pendidikan Agama Islam selalu ikhlas dalam mengajar, beriman serta bertakwa, terbuka dalam hal ilmu pengetahuan, adil dan jujur dalam bersikap, menasehati peserta didik yang bermasalah dalam belajar dan terus berusaha evalusi terhadap kinjerya sendiri. Peningkatan kompetensi kepribadian guru terus diupayakan oleh guru dengan melakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk menjadi lebih baik sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik. Selain itu sekolah juga melakukan upaya terhadap guru guru dengan mengikuti kegiatan workshop dan penyuluhan agar guru dapat menajadi lebih baik.
Kata Kunci : Guru, Kepribadian, Motivasi Belajar | en_US |