dc.description.abstract | Karya sastra merupakan refleksi kehidupan nyata dimana dalam sebuah karya sastra terdapat unsur-unsur keehidupan di dalamnya. unsur-unsur tersebut salah satunya adalah unsru budaya. Kehidupan masyarakat yang melewati berbagai masa akan membentuk dan mengembangkan sebuah kebudayaan masyarakat itu sendiri. Karya sastra yang merupakan refleksi dari kehidupan nyata sedikit banyak akan memantulkan unsur budaya kehidupan nyata dalam cerita didalamnya.
Penelitian ini merupakan penelitian antropologi sastra yang berfokus pada (1) Sistem kepercayaan yang ada dalam novel Sang Keris karya Panji Sukma. Dalam fokus satu terdapat dua sistem kerpecayaan yaitu kepercayaan terhadap Tuhan yang merupakan keepercayaan yang paling berpengaruh dalam berkembang dan terbentuknya sebuah kebudayaan, yang kedua kepercayaan akan adanya mitos merupakan kepercayaan yang membentuk persepsi masyarakat terhadap hal-hal gaib yang memiliki kekeuatan labih dari dirinya. (2) Sistem pengetahuan yang ada dalam novel Sang Keris karya Panji Sukma. Terdapat dua sistem pengeetahuan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan tentang penanggalan dan pengetahuan tentang teknologi. (3) Pengguanaan bahasa yang ada dalam novel Sang Keris karya Panji Sukma. Penggunaan bahasa ini terbagai menjadi dua yaitu pengguanaan bahasa daerah dan sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, data pada peneleitian ini berupa kata, farasa, dan kalimat yang terdapat dalam novel Sang Keris karya Panji Sukma. Terdapat beberapa langkah yang digunakan oleh peneliti dalam peenelitian ini, yaitu: (1) Membaca dengan cermat novel Sang Keris karya Panji Sukma, (2) menandai atau meengklasifikasikan data (3) kodifikasi data, (4) menyajikan hasil kodifikasi data, (5) menganalisis data, (6) penyimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan jika unsur budaya yang terdapat dalam novel Sang Keris berupa: (1) kepercayaan teerhadap Tuhan: penyebutan nama-nama tuhan yang bersumber dari kebudayaan masyarakat pada masa tersebut, tempat-tempat peribadatan masyarakat. (2) Kepercayaan terhadap mitos berupa: meyakini adanya hal gaib, dan melakukan ritual adat warisan dari leluhur. (3) pengetahuan tentang pneanggalan berupa penggunaan penanggalan Jawa Islam dan surya sengkala. (4) pengetahuan teknologi: pengolahan logam hingga menjadi bilah keris, hasil jadi pengolahan logam yang berupa keris. (5) penggunaan bahasa daerah (Jawa): menggunakan bahasa jawa, dan menggunakan bahasa jawa kuno (kawi). (6) sastra daerah: syair berbahasa jawa, dan tembang Jawa.
Berdasarkan tiga fokus penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa novel Sang Keris memiliki beragam unsur budaya diantaranya adalah sistem kepercayaan, sisitem pengetahuan, dan bahasa. Sistem kepercayaan dalam novel Sang Keris berupa kepercayaan terhadap Tuhan, yang ditunjukan dengan adanya keyakinan tokoh terhadap agama tertentu, dan kepercayaan terhadap mitos yang ditunjukan dengan adanya kepercayaan pada hal gaib dan ritual adat, sistem pengetuan berupa pengetahuan tentang penanggalan dengan penggunaan penanggalan jawa islam dan surya sengkala, dan teknologi yang berupa pengolahan logam dan hasil logam, penggunaan bahasa berupa penggunaan bahasa daerah berupa bahasa jawa dan bahasa jawa kawi dan sastra daerah yang berupa syair berbahasa jawa dan tembang jawa.
Kata Kunci: Unsur Budaya, Kajian Antropologi Sastra | en_US |