Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dimensi self-efficacy yang digunakan oleh siswa di seluruh tingkat kemahiran dalam berbicara. Efikasi diri adalah jenis keyakinan akan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Siswa yang tidak memiliki efikasi diri akan merasa kesulitan dalam belajar. Peneliti memiliki pertanyaan penelitian tentang dimensi efikasi diri seperti apa yang digunakan siswa di seluruh tingkat kemahiran dalam kemampuan berbicara.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif statistik. Populasi dari penelitian ini adalah 37 partisipan yang didistribusikan untuk mengisi kuesioner mengenai efikasi diri siswa. Mereka adalah mahasiswa semester tiga dari jurusan pendidikan bahasa Inggris di Universitas Islam Malang. Peneliti mengambil lima sampel dari masing-masing level-tinggi, menengah, dan rendah-berdasarkan nilai yang diberikan oleh dosen. Prosedur penelitian ini meliputi beberapa langkah; mendistribusikan kuesioner mengenai efikasi diri mahasiswa, mengambil nilai dari dosen bahasa Inggris, dan menganalisis data dengan menggunakan SPSS 16. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi magnitude berada pada level tinggi (2.80), level menengah (2.72), dan level rendah (2.56). Kemudian dimensi generality berada pada tingkat tinggi sebesar (3,08), pada tingkat menengah sebesar (3,04), dan pada tingkat rendah sebesar (2,92). Dan yang terakhir dimensi strength berada pada tingkat tinggi sebesar (3,36), pada tingkat menengah sebesar (3,20), dan pada tingkat rendah sebesar (3,28). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua siswa menggunakan dimensi kekuatan di semua tingkat kemahiran.
Dan mahasiswa tersebut sebenarnya berpotensi memiliki efikasi diri yang tinggi, tergantung dari dosen bagaimana memberikan pemicu agar efikasi diri tersebut dapat menunjang prestasi belajarnya. Jadi, dosen tidak boleh memandang sebelah mata bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah memiliki efikasi diri yang rendah. Hal ini disebabkan karena sebenarnya mahasiswa tersebut berpotensi memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi sehingga dosen dapat memberikan trigger kepada mahasiswa dengan baik.
Selain itu, setelah mengetahui hasil self-efficacy ini, berarti mahasiswa dengan tingkat prestasi belajar yang rendah di kelas tersebut masih memiliki self-efficacy yang kemungkinan besar akan tinggi karena mereka memang yang dominan. Sehingga, dengan mengetahui hal tersebut dapat menjadi acuan bagi dosen bahwa mahasiswa dengan tingkat kemampuan yang rendah masih berpotensi memiliki self-efficacy yang tinggi, dan dari hal tersebut, pengajar harus menentukan bagaimana cara untuk meningkatkan self-efficacy mereka. Sehingga dapat mendukung pembelajaran bahasa Inggris. Kemudian untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan wawancara untuk mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai alasan bagaimana mereka memiliki self-efficacy masing-masing.
Kata Kunci : Efikasi Diri, Kemampuan Berbicara, Tingkat Kemahiran