dc.description.abstract | Permasalahan sosial akhir-akhir ini mengalami degradasi moral yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat maupun dilingkungan sekolah yang setiap harinya semakin
meningkat. Bukti-bukti bahwa sedang terjadi degradasi moral, dapat diamati melalui
kegiatan sehari-hari masyarakat sekitar, tawuran antar pelajar pemerasan uang jajan,
krisis kepercayaan, kurangnya rasa santun kepada sesama, dan kurangnya kedisiplinan.
Pada hakikatnya, semua perbuatan itu menjelaskan bagaimana perkembangan remaja
secara fisik, psikis, sosial dan agamanya. Pendidikan karakter dibutuhkan untuk
memecahkan masalah-masalah diatas. Pendidikan karakter dapat ditemui di sekolah
dan diharapkan sekolah dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan pendidikan
karakter tersebut. Ada juga alternative yang bisa dilakukan dalam meningkatkan
pendidikan karakter disekolah dengan mengoptimalkan pembelajaran materi
Pendidikan Agama Islam (PAI). Pendidikan agama islam tidak hanya memberikan
aspek kognitif saja, melainkan juga mentransformasi norma serta nilai moral untuk
membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan perilaku (aspek
Psikomotorik) sehingga terciptalah kepribadian manusia seutuhnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kondisi pembiasaan kegiatankegiatan keagamaan di SMPI Karangploso, Malang, penerapan pembiasaan kegiatan
keagamaan dalam membentuk karakter disiplin di SMPI Karangploso, Malang, dan
bentuk kedisplinan apa saja yang dapat membantu dalam proses kegiatan keagamaan
di SMPI Karangploso, Malang.
Penelitian yang telah dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
dengan menggunakan beberapa proses pengumpulan data diantaranya observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya peneliti menggunakan Analisa kualitatif
untuk mengkaji hasil penelitiannya yang meliputi, reduksi data, display data dan
menarik kesimpulan.
Dari penelitian yang dilakukan memperoleh hasil penelitian guna menjawab
fokus penelitian yang ada yaitu: (1) Proses kegiatan keagamaan yang lebih dari satu
yaitu: (a)membaca yasin sebelum memulai kegiatan belajar mengajar setiap pagi, (b)
sholat dhuha wajib berjamaah saat istirahat, (c) sholat dhuhur wajib berjamaah, (d)
adanya BTQ (Baca Tulis Qur’an), (e) membaca istighosah setiap jum’at pagi sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai, dan (f) PHBI (Perayaan Hari Besar Islam). (2)
Terdapat dua indikator kedisiplinan pada pelaksanaan kegiatan keagamaan tersebut
adalah: (a) Siswa banyak yang antusian mengikuti kegiatan keagamaan, (b) Siswa
memiliki perhatian yang tinggi pada aturan, dan tata tertib yang sudah di susun oleh
pihak sekolah. (3) Bentuk kedisiplinan yang ada di SMPI Karangploso ini ada beberapa
bentuk, yang pertama: (a) Buku Pedoman, buku ini memiliki fungsi sebagai syarat
untuk tes ujian akhir semester, dan dilaporkan ke orang tua dengan tujuan agar tau
bagaimana perkembangan sikap anaknya disekolah, (b)Punishment atau hukuman ini
penting dalam bentuk kedisiplinan, karena dengan memberi hukuman siswa dapat
mengerti mana yang baik dan benar. | en_US |