Strategi Pesantren dalam Menarik Simpati Masyarakat Belajar Agama di Pondok Pesantren Ngalah, Purwosari, Pasuruan
Abstract
Pesantren Ngalah yang didirikan oleh KH. M. Sholeh Bahruddin sebagai
potret sebuah pesantren yang selalu mengembangkan pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan menjawab permasalahan yang muncul di masyarakat.
Berbagai macam keilmuan yang diajarkan di Pesantren Ngalah mampu menarik
ribuan masyarakat untuk berbondong-bondong menimba ilmu di sana. Pesantren
Ngalah ini tentu memiliki berbagai strategi yang diterapkan sehingga dapat
menarik simpati dari ribuan masyarakat untuk belajar agama.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan, mengidentifikasi
penerapan, dan mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari strategi Pesantren
Ngalah untuk menarik simpati masyarakat belajar ilmu agama Islam.
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Ngalah Purwosari, Pasuruan
dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Peneliti memperoleh
data dengan teknik: wawancara mendalam, observasi lapangan, dokumentasi.
Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan cara berikut: menelaah data,
mereduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Kemudian
untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukan teknik berikut ini: kredibilitas,
wawancara teman sejawat, analisis kasus negatif, triangulasi, pengecekan anggota,
keteralihan, dependibilitas, konfirmabilitas.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Perencanaan Strategi
berdasarkan dawuh dan instruksi dari Kyai yang disusun menjadi sejumlah
aktifitas seperti menyediakan berbagai lembaga pendidikan dan fasilitas
pendidikan lengkap, memperluas keilmuan santri dengan memperbanyak
pengkajian kitab kuning, mengadakan pengajian rutin untuk masyarakat umum,
menyusun dan mendistribusikan buku-buku karya santri Ngalah, memberdayakan
alumni pesantren, menerapkan paham pluralisme dan multikulturalisme. 2)
Penerapan Strategi: menyediakan berbagai lembaga pendidikan dan fasilitas
pendidikan lengkap dengan kegiatan pembangunan dan perbaikan gedung,
pengelolaan, perawatan dan pengembangan fasilitas pendidikan; memperluas
keilmuan santri dengan memperbanyak pengkajian kitab kuning dengan metode
bandongan, sorogan dan pengajian online; mengadakan pengajian rutin untuk
masyarakat umum dengan melakukan kegiatan ritual keagamaan dan tausiah;
menyusun buku oleh Kyai dan santri, kemudian didistribusikan secara gratis
maupun berbayar; memberdayakan alumni pesantren dengan membentuk
organisasi IKSAN; menerapkan paham pluralisme dan multikulturalisme dengan
memberikan pembelajaran pada santri baik secara teori maupun praktek. 3) Hasil
Penerapan Strategi dilihat dengan melakukan pengendalian strategi dan evaluasi
atau penilaian strategi