Studi Alternatif Perencanaan Jembatan Gantung Mojolebak Desa Mojoleabak Kabupaten Mojokerto
Abstract
Jembatan adalah bagian jalan yang berfungsi untuk menghubungkan antara dua jalan yang terpisah karena suatu rintangan seperti sungai, lembah, laut jalan dan rel kereta api. Jembatan Mojolebak dibangun dengan lebih mengutamakan segi fungsionalnya yaitu sebagai penghubung antar desa yang dipisahkan oleh sungai. Dan selain itu difungsikan sebagai pusat kegiatan antara lain politik, social, budaya ekonomi dalam memasarkan produk pertanian, teknologi dan terutama pendidikan.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui apa saja keuntungan jembatan gantung (suspension). Sehingga layak untuk dipilih sebagai bahan pertimbangan bagi perencana dalam merencanakan suatu jembatan, mengetahui langkah – langkah dalam perencanaan jembatan dengan menggunakan sistem (suspension) dan mengetahui struktur mana yang lebih efesien.
Jembatan ini direncanakan dengan tipe jembatan gantung sederhana (suspension). Bentang total jembatan 80 m, lebar dek 3 m danlantai kendaraan 1,8 m. Jembatan ini diklasifikasikan sebagai kelas jalan II dengan muatan sumbu terbesar 5736,65 kgm. Dek lantai jembatan tersusun atas pelat lantai baja, gelagar memanjang, gelagar melintang, ikatan angin,kabel penggantung, dan kabel utama. Hasil perancangan di peroleh pelat baja (bordess) setebal 4,8 mm. Gelagar memanjang menggunakan profil WF 150 x 75 x 8 x 12. Gelagar melintang menggunakan WF 300 x 200 9 x 14. Rangka ikatan angina bawah menggunakan 90 x 90 x 10. Kabel utama menggunakan kabel Ø50 . Kabel penggantung menggunakan dengan diameter 24 mm. Untuk menara menggunakan Baja dengan mutu BJ 41, dimensi menara dengan WF 336 x 249 x 8 x 12 dengan tinggi 11 m
Kata Kunci: Jembatan Gantung, Suspension, Kabel