Studi Evaluasi Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM di Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan Menggunakan Epanet 2.0
Abstract
Jumlah penduduk terus meningkat tentu berpengaruh dalam penyediaan air bersih saat ini (Noerhayati, Rahmawati, & Wahyudi, 2020). Meningkatnya jumlah kebutuhan air bersih berbanding terbalik dengan ketersediaan air yang tetap sama tidak mengalami pertambahan. Seringkali terjadi permasalahan dalam suatu sistem jaringan distribusi dikarenakan sistem yang kompleks, selain itu sistem jaringan distribusi diharuskan untuk memenuhi kriteria hidrolis (Kencanawati, Mustakim, & Ramadhan, 2016). Penyediaan air bersih di wilayah Kecamatan Pandaan telah di fasilitasi oleh PDAM Giwi Nawa Tirta. Bertambahnya jumlah pelanggan PDAM setiap tahun membuat kebutuhan air bersih meningkat. Sistem jaringan distribusi di daerah pelayanan Kecamatan Pandaan diharapkan dapat memenuhi kriteria hidrolis agar pendistribusian air bersih dapat optimal. Maka dari itu diperlukan suatu evaluasi mengenai kebutuhan air bersih di masa mendatang (2032) serta jaringan distribusi air bersih PDAM yang ada di Kecamatan Pandaan, dengan memperhatikan umur rencana pemakaian jangka waktu 10 tahun kedepan diharapkan jaringan distribusi air bersih bisa digunakan dalam beberapa tahun kedepan dengan optimal. Dalam membantu menganalisis jaringan distribusi digunakan software EPANET 2.0 dalam analisis hidrolisnya yang dapat mensimulasikan sistem jaringan perpipaan distribusi air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air bersih PDAM daerah pelayanan Kecamatan Pandaan serta mendukung peningkatan pelayanan PDAM sehingga pelanggan mendapatkan air bersih yang optimal.
Langkah pertama yang dilakukan dan penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data teknis antara lain, peta jaringan eksisting, data ketersediaan air, data jumlah penduduk dan data jumlah pelanggan. Data-data yang ada kemudian diolah dan dilakukan simulasi dengan menggunakan software Epanet 2.0. Hasil simulasi jaringan eksisting akan dianalis tekanan dan kecepatan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2007. Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi pelanggan yaitu metode geometri, metode aritmatik dan metode eksponensial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan jumlah proyeksi pelanggan PDAM daerah pelayanan Kecamatan Pandaan pada tahun 2032 sebesar 14.920 jiwa. Jumlah kebutuhan air bersih pada tahun 2032 total kebutuhan air sebesar 15,714 liter/detik,, kebutuhan air rata-rata sebesar 19,643 liter/detik, kebutuhan air harian maksimum sebesar 23,572 liter/detik dan kebutuhan air pada jam puncak sebesar 36,831 liter/detik. Hasil perbandingan jumlah kebutuhan air dengan debit produksi sumber air tidak mampu mencukupi kebutuhan air pada saat jam puncak maka alternatif yang diberikan yaitu menambah reservoir baru. Dari hasil simulasi jaringan eksisiting menggunakan software Epanet 2.0 tidak memenuhi kriteria hidrolis. Pada simulasi jaringan kondisi pengembangan tahun 2032 yang telah dilakukan penyesuaian dimensi pipa menjadi 8”, 6”, 4”, 3”, 2 1/2” dan 2” terlihat bahwa jaringan sudah memenuhi kriteria hidrolis. Pressure terkecil terdapat pada node 19 sebesar 6,81 m, sedangkan pressure tertinggi terdapat pada node 71 sebesar 78,07 m. Velocity terkecil terdapat pada pipa 82 dan 83 sebesar 0,30 meter/detik, sedangkan velocity terbesar terdapat pada pipa 42 sebesar 3,44 meter/detik.
Kata Kunci: Epanet 2.0, Jaringan Distribusi Air Bersih, Kebutuhan Air Bersih