Show simple item record

dc.contributor.authorAlaudin, Muhamad Khanif
dc.date.accessioned2023-09-14T03:07:50Z
dc.date.available2023-09-14T03:07:50Z
dc.date.issued2023-07-04
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8114
dc.description.abstractPenduduk masyarakat Jawa indentik dengan kaya akan kebudayaan yang dilestarikan hingga saat ini. Termasuk diantaranya adalah upacara nyadran. Upacara nyadran biasanya dilakukan dalam satu tahun sekali oleh masyarakat Jawa pada umumnya. Pada pelaksanaan upacara nyadran tersebut tentunya memiliki karakteristik dan setiap pedukuhan memiliki waktu tertentu yang sudah ditentukan dari dulu oleh para leluhur setempat. Akan tetapi, terkadang dalam pendapat setiap masyarakat memiliki perbedaan, ada yang sependapat dan ada yang bertolak belakang dengan pelestarian upacara adat di Manggisari Bocek Karangploso Malang. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memberikan interpretasi tentang: 1) Konsep upacara nyadran dalam tradisi kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Kabupaten Malang. 2) Proses pelaksanaan upacara nyadran dalam Tradisi Kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Kabupaten Malang. 3) Nilai - nilai aswaja an nahdliyyah dalam upacara nyadran dalam tradisi kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dan penelitian ini berjenis studi kasus. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumntasi. Dari metode yang dilaksanakan tersebut kemudian peneliti menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan teknik kondensasi, penyajian data, dan verifikasi data. Hasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Konsep upacara nyadran dalam tradisi kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Malang, mempunyai unsur yang wajib untuk dilaksanakan. Diantaranya adalah pembersihan makam, pembacaan tahlil dan doa, serta sedekahan yang dibawa oleh setiap masyarakat yang hadir dalam pelaksanaan upacara adat tersebut. 2) Proses pelaksanaan upacara nyadran dalam tradisi kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Malang, diantaranya adalah pembersihan makam sehari sebelum dilakukan upacara, pelaksanaan sedekahan dan punggahan. 3) Nilai-nilai aswaja al-nahdliyyah pada upacara nyadran dalam tradisi kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Malang, adalah terdapat nilai-nilai yang diamalkan dalam pelaksanaan upacara nyadran diantaranya; nilai tawassuth dan I’tidal; nilai tasamuh; dan nilai tawazun. Pada nilai-nilai tersebut diaktualsiasikan dalam bentuk sikap dan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat setempat Saran dari peneliti agar aktualisasi nilai aswaja al-nahdliyyah pada upacara nyadran dalam tradisi kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Malang adalah diantaranya: 1) Bagi Pemerintah desa, agar selalu menjaga dan melestarikan ada istiadat dengan mempertahankan nilai-nilai aswaja yang telah diamalkan. 2) Bagi tokoh masyarakat dan tokoh agama, untuk selalu berpartisipasi dalam pelaksanaan upacara nyadran, sebab akan berdampak pada semangat para masyarakat umum dalam melestasikan kebudayaan Jawa. 3) Bagi masyarakat, untuk selalu semangat melestarikan kebudayaan, dan diharapkan untuk tidak meniai bahwa pelaksanaan upacara adat tersebut memiliki unsur kemusyrikan disebabkan tempat yang ditentukan bukan tempat peribadahanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectNilai Aswaja al-Nahdliyyahen_US
dc.subjectUpacara Nyadranen_US
dc.titleNilai-Nilai Aswaja Al-Nahdliyyah pada Upacara Nyadran dalam Tradisi Kejawen di Manggisari Bocek Karangploso Malangen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record