dc.description.abstract | Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting ditempuh untuk mencetak generasi penerus bangsa yang maju. Dalam pelaksanaannya pendiidkan memiliki aturan yang berlaku dnegan mengikuti perkembangan zaman dari waktu kewaktu dengan tujuan untuk menyesuaikan dnegan keadaan. Di Inodnesia telah mengalami ketertinggalan dalam dunia pendiidkan akibat dari adanya pandemi corona 19 yang terjadi pada awal tahun 2020. Sehingga pada 2021 dilakukan upaya pemulihan dnegan mengeluarkan kebijakan kurikulum baru ynag disebut dengan kurikulum merdeka. dengan tujuan utama dari kurikulum ini adalah untuk memulihkan pendidikan di Indonesia melalui penguatan karakter profil pelajar pancasila. Penerapan dari kurikulum ini dilakukan secra bertahap dan baru akan diberlakukan secra nasional pada tahun 2024, sehingga dalam penerapnnya pun belum semua sekolah menggunakan kurikulum merdeka. salah satu sekolah yang telah menggunakan kurikulum merdeka pada pembelajarannya adalah SD Negeri Pendem 01 Kota Batu. Salah satu kegiatankhusus ynag ada dari kurikulum merdeka ini adalah Profil Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dirancang khusus untuk menghasilkan suatu projek baik berupa produk ataupun pembiasaan yang dilakukan di sekolah.
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti dapat menemukan fokus masalah, yakni tentang perencanaan dari kegiatan implementasi P5 pada siswa kelas IV serta menemukan faktor penghambat dan pendorong darin berjalannya implementasi P5 pada kelas IV di SD Negeri Pendem 01 Kota Batu. Dengan tujuan untuk mendeskripsikan perencanaan dari kegiatan implementasi P5 pada siswa kelas IV serta menemukan faktor penghambat dan pendorong darin berjalannya implementasi P5 pada kelas IV di SD Negeri Pendem 01 Kota Batu.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan jenis penelitian kualitatif studi kasus. Dengan prosedur pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan subjek penelitian Kepala Sekolah dan Wali Kelas IV SD Negeri Pendem 01 Kota Batu. Data yang telah diperoleh melalui obeservasi, wawancara dan juga dokumentasi tersebut kemudian dioleh sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditentukan.
Tahapan yang dilakukan dalam implementasi P5 adalah (1) Pembentukan komite atau tim khusus P5, (2) Pemilihan dimensi P5, (3) Pemilihan tema P5, (4) Pembuatan modul projek sebagai rancangan alur kegiatan P5 dengan alur tahapan meliputi pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi dan tindak lanjut, dan (5) Assesmen kegiatan. Faktor penghambat seperti : (1) Kurangnya koordinasi dari pemerintah terkait pelaksanaan dari P5 sendiri terhadap guru, (2) Kurangnya referensi sehingga banyak guru yang salah mengartikan maksut projek yang ada dalam P5 sehingga implementasi yang dilakukan pun tidak sesuai denganaturan yang telah ditetapkan, (3) Kurangnya anggaran dana yang digunakan untuk memfasilitasi implementasi P5 salah satunya dalam pengadaan pameran atau pagelaran akhir tahun pembelajaran sebagai bentuk dari telah berjalannya P5 disekolah. Solusi yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut sehingga menjadi pendukung dalam implementasi P5 di SD Negeri Pendem 01 Kota batu yaitu : (1) Koordinasi yang jelas yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pengadaan sarana pembelajaran melalui pelatihan, serta perencanaan yang baik kepada guru sebagai fasilitator yang harus menjalankan kegiatan P5 pada siswa di kelas, (2) Membentuk tim khusus P5 yang bertugas untuk fokus dalam persiapan P5 dalam pembelajaran, yang bertugas untuk merancang serta mengkoordinasi bagaimana jalannya P5, (3) dana anggaran P5 yang dapat disiasati dengan bantuan dari paguyuban wali murid siswa melalui sosialisi pengenalan kurikukum baru yang dilaksanakan disekolah, serta menjelaskan bagaimana konsep dari pengolahan dana yang mereka keluarkan tersebut.
Simpulan dalam penelitian ini, implemetasi dari P5 di SD Negeri Pendem 01 diawali dengan perencanaan kegiatan P5 didalam kelas, yang kemudian dilakukan sesuai dnegan perencanaan yang telah dibuat. Implementasi yang dilakukan berupa pembiasaan pada siswa sesuai dengan dimensi profil pelajar pancasila yaitu 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong-royong, 4) Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis, dan 6) Kreatif.
Kata Kunci : Implementasi, Profil Pelajar Pancasila | en_US |