dc.description.abstract | Sapi perah adalah ternak ruminansia besar sebagai penghasil susu dan sumber protein
hewani untuk memenuhi gizi masyarakat. Produksi susu sangat dipengaruhi oleh umur,
pakan, pemerahan, dan periode laktasi. Peningkatan kualitas air susu dapat dilakukan
dengan manajemen peternakan, pakan, dan pemerahan yang baik agar menghasilkan air susu
yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh SNI. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas dan organoleptik susu hasil pemerahan pagi
dan sore hari dari tingkat laktasi (I, II dan III) pada perah peranakan Friesian holstein di
BBPP Kota Batu, Malang, Jawa Timur serta kesesuaiannya dengan SNI. Metode yang
digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
Faktorial 2 x 3 dengan 4 kali ulangan. Sebanyak dua belas sapi perah Friesian holstein
masing-masing diambil empat sampel pada setiap tingkat laktasi (I, II dan III) dengan waktu
pemerahan pagi dan sore dengan diuji menggunakan lactoscan. Variabel penelitian yang
diukur meliputi lemak, protein, berat jenis, kadar air, kadar abu, dan organoleptik susu oleh
6 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik secara keseluruhan sesuai
Standar Nasional Indonesia (SNI), rerata lemak (7,57% ± 2,57), rerata protein
(2,96%±0,13), rerata berat jenis (2,44 g/ml ± 3,47), rerata kadar air (84,68% ± 2,85), serta
rerata kadar abu (0,71% ± 0,04), sehingga hasil pengaruh waktu pemerahan dan tingkat
laktasi pada susu sapi dapat disimpulkan dengan menggunakan uji ANOVA dapat diketahui
bahwa tidak terdapat berbedaan yang nyata pada organoleptik, kadar air, dan kadar abu,
namun pada lemak, protein, dan berat jenis terdapat perbedaan yang nyata. | en_US |