Efek Paparan Jamu Akar Alang-Alang (Imperata cylindrica) Pada Efektivitas Amoksisilin dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus
Abstract
Pendahuluan: Ekstrak simplisia alang-alang (Imperata cylindrica) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Alang-alang mempunyai kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, steroid, terpenoid, dan tanin, sebagaimana ditunjukkan oleh sejumlah penelitian. Beberapa penelitian sebelumnya telah melihat interaksi (sinergis, antagonistik, dan not distinguishable) antara antibiotik dan ekstrak simplisia alang-alang. Interaksi yang terbentuk diduga dapat berbeda ketika produk kemasan jamu alang-alang dikombinasikan dengan antibiotik untuk menghambat Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat interaksi antara jamu kapsul akar alang-alang yang dikombinasikan dengan amoksisilin.
Metode: Eksperimental laboratorium in vitro. Senyawa aktif jamu kapsul akar alang-alang diidentifikasi menggunakan uji fitokimia kualitatif. Hasil zona hambat kombinasi amoksisilin dan jamu akar alang-alang dievaluasi menggunakan AZDAST dan uji One Way ANOVA.
Hasil: Pada kapsul jamu akar alang-alang tidak terdeteksi senyawa aktif. Kombinasi jamu kapsul akar alang-alang 250 ppm dengan amoksisilin 30µg memiliki rerata zona hambat 12,84 ± 0,44, sedangkan kombinasi jamu kapsul akar alang-alang 125 ppm dengan amoksisilin 30µg memiliki rerata zona hambat 13,25 ± 0,85.
Kesimpulan: Interaksi jamu kapsul akar alang-alang dengan amoksisilin pada konsentrasi 250 ppm dan konsentrasi 125 ppm adalah not distinguishable.
Kata Kunci: Imperata cylindrica, Amoksisilin, Jamu, Interaksi, AZDAST