Pengaruh Pemberdayaan Perempuan dan Keterlibatan Suami Terhadap Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana
Abstract
Pendahuluan: Angka unmeet need di kota Malang mesih tergolong tinggi yaitu 21,32 %. Sehingga menyebab kan angka kelahiran di kota malang mengalami kenaikan 2.452 kelahiran di tahun 2021. Kelahiran yang terus meningkat akan mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Penggunaan kontrasepsi paling banyak ialah perempuan. Perempuan yang berdaya akan dapat memutuskan pemilihan alat kontrasepsi sesuai keadaannya. Pemilihan alat kontrasepsi perlunya dukungan dari suami. sebab, akan mempengaruhi aktisitas sexsual suami dan istri. Namun, indonesia masih menganut budaya patriarki sehingga perempuan kurang berdaya untuk mengambil keputusan terkait pelayanan keluarga berencana.
Metode: Penelitian kuantitatif secara observasional analitik menggunakan desain cross sectional. Wilayah pengambilan kuesioner di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang sebanyak 10.297 pasangan dan sampel yang dibutuhkan 104 pasangan. Pengambilan sampel dengan metode probability sampling dengan random sampling. pengujian statistik menggunakan Structural Equation Model (SEM).
Hasil: Pemberdayaan Perempuan memiliki Nilai Critical Ratio (CR) sebesar -,313 dan nilai P value sebesar 0,754. Sedangkan, dukungan suami memiliki nilai Critical Ratio (CR) sebesar 3,223 dan nilai P value sebesar 0,001.
Kesimpulan: Pemberdayaan Perempuan tidak terdapat pengaruh terhadap Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan keluarga berencana. Sedangkan keterlibatan suami berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan keluarga berencana.
Kata Kunci: pemberdayaan perempuan , dukungan suami, Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan.