| dc.description.abstract | Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta yang ada dalam kehidupan sehari-hari, seperti beberapa kasus yang telah terjadi dikalangan pelajar, yaitu kurangnya sopan santun terhadap guru dan orang tua, lalu sering bertindak yang buruk kepada sesama sampai terjadinya perkelahian antar siswa dan kenakalan remaja yang telah terjadi dimana-mana. Karena akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam bertingkah laku. Dengan karakter yang baik seseorang tidak akan terpengaruh pada hal-hal yang negatif. Madrasah sebagai lembaga pendidikan agama formal yang juga sebagai tempat anak untuk belajar merupakan salah satu filter dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin berkembang. Terlebih dalam pembentukan karakter religius. Dalam hal ini peneliti membahas tentang internalisasi karakter religius melalui pembiasaan di SMPI Baitul Makmur Malang.
Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Bagaimana pemahaman karakter religius peserta didik di SMPI Baitul Makmur Malang? 2. Bagaimana upaya guru membentuk karakter religius di SMPI Baitul Makmur Malang? 3. Apa saja yang menjadi faktor penghambat guru untuk membentuk karakter religius di SMPI Baitul Makmur Malang? 4. Apa saja yang menjadi faktor pendorong guru untuk membentuk karakter religius di SMPI Baitul Makmur? Skripsi ini bermanfaat bagi SMPI Baitul Makmur Malang, sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka pembentukan dan peningkatan mutu sekolah, bagi para guru SMPI Baitul Makmur Malang sebagai bahan kajian untuk lebih meningkatkan upaya pembentukan karakter religius peserta didik agar lebih baik lagi. Bagi para pembaca lain sebagai bahan masukan atau referensi yang cukup bagi peneliti lebih lanjut.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu primer dan sekunder, sumber data primer meliputi guru bagian kesiswaan, guru bagian kurikulum dan siswa, sedangkan sumber data sekunder yaitu data-data sekolah dan referensi lain yang mendukung. Peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dalam pembentukan karakter religius siswa yang diimplementasikan melalui pembiasaan: 1. Dengan cara membiasakan murid berbicara dan berakhlak yang sopan. 2. Pelaksanan guru dalam mengajar murid dengan mencontohkan cara berkarakter yang baik. 3. Membiasakan murid melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membentuk karakter religius, contohnya sholat dhuha berjamaah, mengaji, dan ikut serta ekstrakurikuler albanjari.
Kata Kunci: Internalisasi, Karakter Religius, Pembiasaan | en_US |
