Show simple item record

dc.contributor.authorIndrawati, Puput
dc.date.accessioned2023-10-23T06:24:24Z
dc.date.available2023-10-23T06:24:24Z
dc.date.issued2023-03-18
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8487
dc.description.abstractIndonesia, negara dengan keanekaragaman hayati yang besar, memiliki beragam tumbuhan yang berpotensi untuk menghasilkan obat-obatan herbal. Salah satunya Kara benguk (Mucuna pruriens L.) yang mengandung senyawa L-3,4 dihydroxyphenylalanine (L-DOPA) yang dapat digunakan sebagai obat herbal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi L-DOPA pada ekstrak biji Mucuna pruriens L. menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan analisis fase gerak butanol-asam asetat-air (4:1:1). Menganalisis kadar senyawa L-DOPA dengan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC). HPLC menggunakan kolom C18 25 cm dengan asetonitril aquad (3:17) sebagai fase gerak. Ekstraksi dengan pelarut etanol-air (1:1). Hasil KLT menunjukkan titik-titik yang terlihat jelas jika dilihat di bawah sinar UV 254 nm. Bintik terlihat di bawah sinar UV 366 nm berpendar. Nilai Rf ekstrak biji Mucuna pruriens L.. 0,43 dan nilai Rf dengan nilai standar 0,44. Hasil HPLC menunjukkan bahwa kromatogram terdapat 6 puncak pada sampel ekstrak biji Mucuna pruriens L. dengan puncak dominan pada waktu retensi 1,594 menit dan 1,597 menit, sedangkan kromatogram yang dibuat sesuai standar juga memiliki satu puncak dominan yaitu retensi. waktu 1.599 menit. Berdasarkan hasil analisis, setiap 1 gram ekstrak biji Mucuna pruriens L. mengandung 0,034 gram atau 3,4% senyawa L-DOPA.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectKCKTen_US
dc.subjectMucuna pruriens Len_US
dc.titleDeteksi L-DOPA pada Ekstrak Biji Kara Benguk (Mucuna pruriens L.) Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis Dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record