Hubungan Intensitas Fokus Layar Gawai dengan Stres dan Depresi: Studi pada Remaja SMP Perkotaan dan SMP Pedesaan di Malang
Abstract
Pendahuluan: Intensitas fokus layar gawai di kalangan remaja meningkat saat ini terutama di Malang wilayah perkotaan dan pedesaan. Akibatnya akan meningkatkan terjadinya gangguan psikologi seperti stres dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek intensitas fokus layar gawai dengan tingkat stres dan depresi pada remaja di wilayah Malang.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Data diambil secara cross-sectional dengan responden remaja SMP Perkotaan (n=64 orang) dan SMP Pedesaan (n=58 orang) di Malang dengan total responden sebanyak 122 orang. Pengukuran menggunakan kuesioner intensitas penggunaan gawai dan DASS-21 untuk mengukur tingkat stres dan depresi. Data dianalisa menggunakan uji rank Spearman, uji Mann-Whitney, dan uji T.
Hasil: Didapatkan hasil uji korelasi yang signifikan antara intensitas fokus layar gawai dengan tingkat stres (p 0,006) dan tingkat depresi (p 0,004) di daerah perkotaan. Sedangkan di pedesaan tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas fokus layar gawai dengan tingkat stres (p 0,089) dan depresi (p 0,991). Terdapat perbedaan yang signifikan intensitas fokus layar gawai di perkotaan dan pedesaan (p 0,010) dan tidak terdapat perbedaan signifikan stres (p 0,621) dan depresi (p 0,310) di perkotaan dan pedesaan.
Kesimpulan: Semakin tinggi intensitas fokus layar gawai dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stres dan depresi pada remaja. Namun, stres dan depresi ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Kata kunci: Intensitas fokus layar gawai; Remaja; Stres; Depresi; Perkotaan; Pedesaan.