Show simple item record

dc.contributor.authorPuspitasari, Kiki
dc.date.accessioned2023-10-24T08:16:51Z
dc.date.available2023-10-24T08:16:51Z
dc.date.issued2023-07-27
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8556
dc.description.abstractMadrasah merupakan tempat untuk menuntut ilmu yang dimana didalamnya terjadi proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik. Di era modern saat ini persepsi masyarakat terhadap madrasah semakin menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang dapat dipercaya dan memiliki daya tarik yang baik. Moralitas anak sekarang khususnya para pelajar menjadi sebuah problem umum. Banyak dari sebagian mereka para pelajar tidak lagi menaruh hormat terhadap guru-gurunya, bahkan tidak hormat terhadap orang tua. Selain itu, era globalisasi yang tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga membawa dampak negatif. Pengaruh era globalisasi dapat menjadikan degradasi moral dan juga dapat terjadi degradasi iman. Fenomena tersebut tentu sangat memprihatinkan pihak orang tua dan lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan Islam serta masyarakat pada umumnya. Dalam menyikapai fenomena tersebut dapat melalui jalur pendidikan yaitu sekolah atau madrasah. Oleh karena itu, madrasah menjadikan ajaran Islam sebagai sumber dasar nilai dalam mengatur perilaku-perilaku peserta didik. Nilai-nilai yang dikembangkan di madrasah, tentunya tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang memiliki peran dan fungsi untuk mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada para siswanya salah satunya dengan membangun budaya Islami. Budaya madrasah islami dapat menjadi jalan untuk generasi muda dalam menyikapi perkembangan zaman. Berdasarkan pengamatan sementara yang peneliti lakukan di lapangan penelitian nuansa islami yang diterapkan di MI Darul Ulum menjadi ciri khas tersendiri bagi madrasah tersebut. Penerapan budaya islami di MI Darul Ulum merupakan salah satu kebijakan kepala madrasah yang diperhatikan dan dijalankan oleh semua warga madrasah. Untuk menunjang terciptanya budaya Islami di madrasah MI Darul Ulum menyediakan sarana prasarana yang dapat digunakan bersama-sama. Adanya komitmen setiap warga madrasah untuk selalu menampilkan citra Islami juga dapat menunjang terciptanya budaya Islami di madrasah. Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti merumuskan masalah yaitu tentang penerapan budaya Islami, strategi kepala madrasah dalam penerapan budaya Islami, dan faktor pendukung serta faktor penghambat dalam penerapan budaya Islami. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya Islami yang diterapkan di madrasah, strategi yang digunakan oleh kepala madrasah dalam penerapan budaya Islami di madrsah, dan faktor pendung dan penghambat dalam penerapan budaya Islami di madrasah. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru MI Darul Ulum. Adapun beberapa sumber data yang digunakan peneliti dalam proses penelitian yaitu profil madrasah, visi dan misi serta tujuan, struktur organisasi, daftar guru dan karyawan, daftar siswa, dan sarana prasarana. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya teknik pengecekan keabsahan data yaitu dengan memperpanjang keterlibatan peneliti di lapangan, ketekunan pengamatan, triangulasi dan melakukan pemeriksaan dengan sejawat melalui diskusi. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa: 1) budaya Islami yang diterapkan di MI Darul Ulum yaitu melalui kegiatan pembiasaan seperti berpakaian dan berbusana Islami, sholat dhuha dan dzuhur berjamaah, kegiatan ke-NUan, berdoa bersama, menebar ukhuwah melalui budaya 5S, tadarus Al-Qur’an (program tahfidz), memperingati hari besar Islam, dan manasik haji. 2) strategi kepala madrasah dalam penerapan budaya Islami meliputi merumuskan bentuk budaya Islami, membentuk tim pelaksana, membuat jadwal pelaksanaan, menyediakan sarana prasarana, sosialisasi program, pembiasaan, dan keteladanan. 3) faktor pendukung dalam penerapan budaya Islami dapat berasal internal seperti melakukan pembiasaan keagamaan secara rutin dan terjadwal, adanya fasilitas yang mendukung dan memadai, serta menggunakan strategi yang tepat sesuai dengan jenjang SD/MI. Dan juga berasal dari eksternal seperti bekerjasama dengan TPQ dan danya komunikasi antara wali kelas dan wali murid. Selain itu terdapat pula faktor penghambat dalam penerapan budaya Islami yang berasal dari internal seperti kurangnya kesadaran peserta didik dan adanya kebiasaan buruk peserta didik. Dan juga berasal dari eksternal seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan penggunaan gadget tanpa pengawasan. Hal yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan program kegiatan budaya Islami yang sudah berjalan yaitu menyadari bahwa dalam mewujudkan budaya Islami di madrasah merupakan tanggung jawab bersama di madrasah dan guru dapat meningkatkan perannya sebagai teladan yang baik. Sehingga, peserta didik dapat selalu membiasakan diri untuk mengikuti kegiatan budaya Islami dengan disiplin dan lebih tepat waktu dengan penuh semangat, mandiri, dan tanggung jawab.   Kata Kunci : Strategi, Kepala Madrasah, Penerapan, Budaya Islamien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectStrategien_US
dc.subjectKepala Madrasahen_US
dc.subjectPenerapanen_US
dc.subjectBudaya Islamien_US
dc.titleStrategi Kepala Madrasah dalam Penerapan Budaya Islami di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Kota Batuen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record