Sistem jaringan pipa merupakan komponen utama dari sistem distribusi air bersih yang digunakan untuk mengalirkan/mendistribusikan air. (E. N.Noerhayati et al., n.d.). Akan tetapi, Pada kenyatanya dilapangan instalasi distribusi air sering kali ditemukan tekanan air yang kurang khususnya pada gedung bertingkat tinggi , sehingga debit aliran air mengalir dengan debit yang kecil terutama pada lantai teratas bangunan. Hal ini dikarenakan tekanan air bersih yang digunakan dibawah tekanan minimum yang disyaratkan, sehingga pada perancangan sistem distribusi air dibutuhkan sistem distribusi yang sesuai dengan jenis bangunan mulai dari penampung air (Ground water tank / Roof tank) hingga sistem pemipaan agar tekanan dan debit pengaliran air bersih pada setiap lantai dapat terpenuhi. Studi alternatif perencanaan ini dilakukan pada proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya. Teknik yang digunakan dalam perencanaan ini menggunakan teknik perhitungaan disain manual dan mengevaluasi hasil desain menggunakan software Pipe Flow Expert. Hasil dari studi alternatif ini didapatkan debit kebutuhan air bersih adalah atau 〖 9,21 m〗^3/jam. Kapasitas efektif Penampung air bawah (Ground Water Tank) untuk air bersih 300 m^3/hari dengan dimensi 15m x 5m x 4m. Kapasitas efektif penampung air atas (Roof Tank) adalah sebesar 18 m^3/hari dengan dimensi 3m x 2m x 3m. Sistem distribusi air bersih menggunakan pipa PPR. Pada lantai 12 dan 13 tekanan berada dibawah nilai minimum sehingga digunakan pompa booster untuk menambah tekanan air agar nilai tekanan berada pada standar yang berlaku.Pada sistem pemadam kebakaran (sprinkler) pada tiap lantai dengan jumlah keseluruhan 1062 buah. Dengan kebutuhan air sebesar 84,96 m³ .Pada sistem pemipaan sprinkler diameter yang dipakai mengacu pada SNI 03-3989-2000. Hasil evaluasi desain menggunakan software pipe flow expert menunjukkan v<2 m/s, hal ini menunjukan bahwa desain dapat digunakan pada lapangan dan aman Kata kunci : Air Bersih, Sprinkler, Ground Water Tank