dc.description.abstract | Akhir-akhir ini di Kota Malang sedang marak terjadinya pergeseran lahan, dari sawah menjadi perkopian, dari sawah menjadi gedung, hotel, perumahan, ataupun ruko-ruko. Hal tersebut tidak lepas dari banyaknya pendatang yang ada di Kota Malang. Mulai dari wisatawan, pelajar, ataupun pebisnis. Hal ini juga mempengaruhi pola kesenian di Kota Malang yang mulai menuangkan keresahannya melalui karya seni terutama di bidang teater. Kejadian-kejadian itulah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini, karena keresahan mengenai kerusakan alam dan juga pergeseran pola yang terjadi di kota malang. Pertunjukan teater yang dikaji yakni pertunjukan yang dilihat dari perspektif ekologi dalam lingkup lingkungan di kota malang. Banyaknya penggunaan kemasan atau barang yang terbuat dari plastik, membuat seniman merasakan keresahan bagaimana ketika plastik semakin merajalela. Seniman melakukan sebuah pertunjukan teater guna mengungkapkan sebuah permasalahan yang ada pada kehidupan sosial masyarakat mengenai kerusakan lingkungkan dan polusi sampah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teater Relevansi Pertunjukan “Bumi untuk Manusia” Terhadap Kerusakan Lingkungan, dan Kecerdasan Ekologis dalam Pertunjukan “Bumi Untuk Manusia” di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan teori, pendekatan, dan metode analisis ekologi, seperangkat teori mengenai teater, dan kecerdasan ekologis. Teater sebagai media pendidikan dan kritik sosial dalam naskah drama dan pertunjukan Bumi untuk Manusia adalah masalah lingkungan, yaitu penggunaan plastik secara berlebihan sehingga perlu untuk memberikan sebuah pesan atau nasehat dan kritik terhadap masyarakat di Kota Malang. Maka, diperlukannya kecerdasan ekologis agar memiliki, Kemampuan untuk Beradaptasi Terhadap Ceruk ekologis tempat tinggal berada, Empati yang meluas ( menunjukkan empati seperti merasa sedih melihat tanda-tanda penderitaan bumi, Persepsi dan pemahaman terhadap lingkungan akan memberikan perbedaan yang berarti, Kemampuan kognitif mengenai lingkungan, dan Kepedulian akan konsekuensi yang timbul akibat apa yang dilakukan dan dibeli.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengkaji sebuah pertunjukan yang dipentaskan oleh Teater Jam Malam Jogyakarta dengan naskah “BUM (Bumi Untuk Manusia)” di Dewan Kesenian Kota Malang. Isu lingkungan sangat kental sekali, maka pertunjukan itulah yang peneliti kaji serta naskah pertunjukannya. Sebuah pertunjukan teater sangatlah relevan jika digunakan sebagai media untuk mengungkap permasalah lingkungan, menggerakkan penonton, serta mengajak untuk berpikir kritis guna mempengaruhi pola pikir atau kecerdasan ekologis mereka.
Harapannya dengan adanya penelitian ini memberikan wawasan kepada pembaca mengenai krisis iklim dan permasalahan mengenai plastik di Kota Malang. Selain itu, juga memberikan edukasi kepada peneliti ataupun pembaca mengenai bahaya perubahan iklim yang terjadi.
Kata Kunci: Teater, Ekologi, Kritik Sosial dan Kecerdasan Ekologis | en_US |