Etnobotani dan Distribusi Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Masyarakat Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang
Abstract
Etnobotani merupakan studi tentang informasi mengenai bagaimana kelompok
etnis, suku, masyarakat, dan lingkungannya secara historis atau lokal menggunakan
dan mengelola tumbuhan. Tumbuhan berkhasiat obat biasa juga disebut dengan
biofarmaka yaitu jenis jenis tumbuhan yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai
obat yang dipergunakan untuk penyembuhan ataupun mencegah berbagai penyakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai jenis tumbuhan,
manfaat tumbuhan, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan serta cara mengolah
tumbuhan sebagai tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat di Desa Candipuro,
Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Wawancara semi-terstruktur dengan
responden yang mengenal atau pernah menggunakan tumbuhan obat digunakan
untuk mengumpulkan data tentang tumbuhan obat. Pemilihan responden dilakukan
dengan teknik Snowball Sampling, yaitu dengan mengidentifikasi Key Person
(Tokoh Kunci). Masyarakat di desa Candipuro menggunakan 32 spesies tumbuhan
dari 19 familia yang mana masing masing tumbuhan memiliki manfaat dalam
menyembuhkan penyakit. Bagian tumbuhan seperti umbi, rimpang, daun, buah
bunga, kulit batang, biji, gel, dan pelepah dimanfaatkan atau diolah sebagai
tumbuhan obat. Masyarakat menggunakan cara merebus, memotong, menumbuk,
mengukus, memeras, dan mengonsumsi langsung sebagai metode pengolahan
tumbuhan obat. Persebaran Tumbuhan Berkhasiat Obat pada 4 dusun yang ada di
Desa Candipuro, yaitu pada Dusun Krajan di dapatkan jumlah frekuensi sebesar
72% sedangkan pada Dusun Candi wetan sebesar 44%, pada Dusun Panggung
Lombok lor dan Dusun Panggung Lombok kidul sebesar 62%.