Studi Evaluasi Kerusakan pada Ruas Jalan Arjasa – Curah Tatal Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo dengan Metode Surface Distress Index (SDI)
Abstract
Jalan bisa diartikan Alat penghubung darat mulai dari segala elemen jalan, tidak terkecuali struktur pelengkap dan komponennya yang dipergunakan bagi lalu-lintas, baik di tanah, di atas tanah, di bawah tanah atau/dan air begitu pula di atas air, sedangkan jalan lori, kereta api, jalan kabel tidak termasuk kategori jalan. Lokasi penelitian ini berada di jalan Arjasa – Curah Tatal Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo, jalan tersebut menjadi salah satu perlintasan yang menghubungakan antar desa di Kecamatan Arjasa, dimana jalan tersebut diguanakan untuk masyarakat mealukukan aktivitas setiap harinya seperti pergi ke desa lain, berdagang ke pasar, jalur untuk ke pusat kota, dan lain lainnya. Namun, jalan tersebut mengalami banyak kerusakan sehingga membuat ketidak nyamanan bagi masyarakat setempat, dan dampak buruknya dapat menyebabkan kecelakaan apabila penendara tidak berhati hati. Maka dari itu perlunya melakukan evaluasi kerusakan pada jalan tersebut untuk mengetahui penanganan yang tepat nantinya.
Surace Distress Index merupakan sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan pada pengamatan visual serta dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Dalam pelaksanaan metode SDI, ruas jalan akan disurvey dan dibagi kedalam segmen-segmen. Sedangkan ArcGis adalah sebuah software yang di kembangkan oleh (Environment Science & Reasearch Institute) yang merupakan gabungan dari fungsi dari beragam software GIS server, desktop, dan yang berbasis web. Dengan metode Surface Distress Index ini menggunakan aplikasi SIG yaitu ArcGis 10.4 untuk dilakukan pemetaan yang berisi integrasi dari nilai nilai kerusakan setiap segmennya.
Hasil dari penelitian ini yakni jenis kerusakan yang terjadi meliputi retak kulit buaya, retak pinggir, retak memanjang dan melintang, lubang, dan bekas roda. Untuk nilai SDI terendah berada pada segmen 1 (STA 0+000 – 0+500) dengan nilai SDI 5, sedangkan nilai tertinggi berada pada segmen 12 (STA 5+500 – 6+000) dengan nilai SDI 75. Untuk nilai SDI rata – rata sebesar 35,5, dengan kondisi jalan baik dan termasuk ke dalam program pemeliharaan rutin. Untuk penanganan kerusakan retak dilakukan dengan cara pembersiharan area pekerjaan menggunakan Air compressor, pemadatan dengan alat Tandem roller. Untuk penanganan kerusakan lubang dilakukan dengan cara pemadatan agregat kelas A, penghamparan campuran aspal dingin di atas permukaan jalan. Untuk penanganan kerusakan bekas roda dilakukan dengan cara pembersiharan area pekerjaan menggunakan Air compressor, pemadatan dengan alat Tandem roller.
Kata Kunci: Kerusakan Jalan Arjasa Kab. Situbondo, Surface Distress Index (SDI)