dc.description.abstract | Sastra dan bahasa berkaitan erat dan tak mungkin dipisahkan, keduanya berhubungan secara dialektis. Bahasa sebagai media bagi sastrawan untuk menjelaskan gagasannya dapat dieksplorasi agar ditemukan potensi keselarasan maksud dan makna sebuah karya sastra, sebab, bahasa menjadi sarana utama sastrawan dalam menampilkan dan mengekspresikan fenomena kehidupan yang sedang diamati. Sastra yang menggunakan bahasa sebagai medium utama melalui proses evokasi keindahan menjadi ungkapan-ungkapan sejauh kemampuan berbahasa pengarang, kemudian akhirnya membentuk sistem dialogis berupa sistem komunikasi antara masyarakat, karya, dan pembaca.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi satire kondisi pandemi covid-19 yang terdapat dalam buku Lockdown 309 Tahun karya Emha Ainun Nadjib. Data penelitian ini berupa ungkapan-ungkapan satire yang terdapat dalam buku Lockdown 309 Tahun. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika.Teknik analisis data penelitian ini menggunakan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penarikan kesimpulan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis satire kondisi pandemi covid-19 dalam buku Lockdown 309 Tahun yaitu ironi, sinisme, dan sarkasme. Secara umum, satire memiliki tiga fungsi yang meliputi tiga hal yakni fungsi imajinatif, fungsi memengaruhi pembaca atau mitra tutur, dan fungsi memusatkan makna. Dalam penelitian ini, fungsi-fungsi tersebut diklasifikasikan dalam kategori kritik, celaan, nasihat, dan refleksi.
Penelitian ini memiliki implikasi dengan ragam problematika dan kegelisahan yang terjadi selama pandemi, hal tersebut menimbulkan satire berupa kritik dan refleksi penulis yang kemudian dituangkan dalam buku Lockdown 309 Tahun dan dikaji dengan teori stilistika. Adapun kritik dan refleksi tersebut berkaitan dengan sikap individu, ekspresi sosial, kesimpangsiuran dalam memandang aspek spiritual, dan penanganan para pemangku wewenang. Satire yang didominasi oleh berbagai faktor di atas berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan yang kurang sesuai sehingga berdampak besar kepada kesiapan, ketangkasan, dan sikap-sikap lainnya saat menghadapi pandemi Covid-19 silam. Oleh karena itu, penelitian dengan objek buku Lockdown 309 Tahun ini juga dapat dikembangkan melalui analisis faktor kebiasaan manusia terhadap dampak ketidaksiapan menghadapi pandemi covid-19 melalui kajian psikologi sastra.
Kata Kunci : Satire, Bahasa, Pandemi, Covid-19. | en_US |