Strategi Kiai Dalam Membentuk Karakter Religius Santri Putra Di Pondok Pesantren Daruk Ulum Sampang
Abstract
Pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang cerdas, tetapi juga
mempunyai kepribadian atau berkarakter, sehingga akan lahir generasi bangsa yang
tumbuh dengan karakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Kiai sebagai
pimpinan pondok pesantren tentunya memiliki strategi tersendiri dalam mendidik
santri-santri yang notabenenya berasal dari berbagai kalangan, daerah, dan latar
belakang yang berbeda-beda tersebut. Dalam menjalankan tugasnya, masing
masing kiai tentunya memiliki strategi sendiri, berdasarkan pada problem-problem
yang ada tidak semua santri selalu memiliki watak, sikap dan akhlak yang baik.
Dari latar belakang diatas maka peneliti memfokuskan penelitian, yakni 1)
bagaimana perencanaan kiai dalam membentuk karakter religius santri putra di
Pondok Pesantren Darul Ulum Sampang. 2) bagaimana implementasi perencanaan
kiai dalam membentuk karakter religius santri putra di Pondok Pesantren Darul
Ulum Sampang. 3) evaluasi san tindak lanjut perencanaan dalam membentuk
karakter religius santri putra di Pondok Pesantren Darul Ulum Sampang. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan perencanaan, implementasi perencanaan dan
evaluasi dan tindak lanjut dari perencanaan kiai dalam membentuk karakter religius
santri putra di Pondok Pesantren Darul Ulum Sampang.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan
studi kasus, Prosedur pengumpulan datanya berupa Observasi, wawancara dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya meliputi pengumpulana data,
penyajian data, kondensasi data dan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perencanaan kiai dalam membentuk
karater religius santri putra dilakukan melalui rapat yang laksanakan dengan
pengurus pondok dan pihak-pihak terkait pondok untuk menyusun, pelaksanaan
dan evaluasi program-program kemudian hasilnya meliputi pendidikan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang dan nilai-nilai pendidikan karakter.
Implementasi perencanaan tersebut sudah melaksanakan sesuai prosedur yang
dibuat dalam perencanaan, pada pelaksanaannya didukungan dengan sarana seperti
masjid, aula, dan lingkungan pondok adapun beberapa metode yang dipakai oleh
kiai dan pengurus yaitu metode kebiasaan, kedisiplinan, keteladanan, nasehat, dan
kisah. Evaluasi dan tindak lanjut yaitu melalui kegiatan rapat setiap bulan yang
dilakukan dengan pengamatan dan kesiplinan untuk melihat hasil dari program dan
rapat 3 bulan yang dilaksanakan oleh kiai dan semua pengurus untuk kemudian
menemukan solusi dan tindak lanjut sesuia dengan tupoksi pengurus. Sedangkan
Rapat program yang dilaksanakan setiap setelah pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh para panitia pelaksana.