Studi Alternatif Perencanaan Tubuh Bendungan Utama (Maindam) Proyek Pembangunan Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Abstract

Bendungan Bagong merupakan konstruksi penampung air yang direncanakan untuk mengatasi masalah kebutuhan kuantitas air yang tersedia dalam memenuhi kebutuhan Masyarakat di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Oleh karena itu analisis hidrologi, dimensi, dan stabilitas perlu dilakukan dengan tujuan memperoleh konstruksi tubuh bendungan (maindam) yang efektif untuk menampung air dan memenuhi syarat keamanan bendungan. Metode yang dibutuhkan dalam analisis hidrologi yaitu dengan penelusuran banjir kala ulang 1000 tahun dan dikontrol dengan kala ulang PMF dengan perhitungan hidrograf banjir rancangan HSS Nakayasu. tujuan dari analisis hidrologi ini adalah untuk menyajikan data-data dalam analisis hidrologi. Dan analisis hidrolika untuk mengetahui profil muka air normal dan muka air banjir sehingga dapat menentukan analisis dimensi tubuh bendungan (maindam) yang direncanakan. Dalam analisis stabilitas lereng bendungan menggunakan metode irisan sederhana Fellenius lengkungan lingkaran sebagai permukaan bidang longsor percobaan. Analisis dilakukan pada daerah hulu dan hilir tubuh bendungan (maindam) dengan kondisi kosong, MAN, MAB. Hasil dari penelitian ini didapatkan analisis debit banjir rancangan Q1000 tahun dengan elevasi +329,62 (MAN) sebesar Inflow = 772,46 𝑚3/𝑑𝑡, dan Outflow = 595,74 𝑚3/𝑑𝑡. Debit banjir rancangan dengan QPMF dengan elevasi +330,02 (MAB) sebesar Inflow = 835,50 𝑚3/𝑑𝑡, dan Outflow = 642,38 𝑚3/𝑑𝑡. Hasil peritungan dimensi tubuh bendungan dengan tipe tubuh bendungan urugan zonal dengan inti miring (inclined-core fill type dam) yakni tinggi bendungan = 72,33 m dengan elevasi mercu bendungan = +332,33 m, lebar mercu = 12 m, Kemiringan lereng hulu = 1 : 1.9, Dan Kemiringan lereng hilir = 1 : 1.9. Hasil perhitungan stabilitas bendungan manual metode Fellenius dengan faktor keamanan kritis ditinjau dalam keadaan normal dan gempa diperoleh nilai 1,946 > 1,5 (aman) pada hulu tubuh bendungan saat waduk kosong kondisi normal dan 1,350 > 1,1 (aman) pada hilir tubuh bendungan saat waduk MAB kondisi gempa.

Kata kunci: Bendungan, Hidrologi, Stabilitas Lereng, Tubuh Bendungan