Studi Analisis Pengaruh Komposisi Campuran Aspal Panas Antara Rancangan Design Mix Formula dengan Pencampuran Job Mix Formula
Abstract
Campuran aspal panas merupakan campuran bahan konstruksi yang terdiri dari agregat dan bitumen. Dalam campuran beraspal, aspal berperan sebagai pengikat antar partikel agregat, dan agregat berperan sebagai tulangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketidaktepatan komposisi campuran aspal yang diproduksi di AMP (job mix formula) dengan design mix formula di laboratorium.
Pembuatan campuran aspal panas diawali dengan pembuatan Design Mix Formula di laboratorium. Kemudian diperiksa kembali kesesuaian DMF terhadap spesifikasi. DMF tersebut kemudian diinterpresentasikan ke AMP untuk dilakukan Job Mix Formula. Data yang dibutuhkan dalam penelitian berupa ukuran fraksi agregat, presentasi berat yang meliputi setiap ukuran, analisis distribusi ukuran agregat, dan perencanaan kadar aspal optimum (KAO) yang diperoleh sebesar 5,40%.
Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai Marshall DMF yang dihasilkan di laboratorium didapat nilai stabilitas 2446 kg, flow 3.57 mm, VIM 3.18%, VMA 13,48%, VFB 76.37%, KAE 4,454%, dan MQ 691,4 kg/mm. nilai marshall pada campuran aspal yang dibuat AMP menghasilkan nilai stabilitas 2491,8 kg, flow sebesar 4,17 mm, VIM 3,37%, VMA 13,98%, VFB 75,89%, KAE 4,454%, dan MQ 598 kg/mm. Penyebab ketidaktepatan komposisi campuran aspal disebabkan kalibrasi bukaan cold bin, bukaan hot bin, dan timbangan panas. Namun, ketidaktepatan komposisi campuran aspal masih memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3.
Kata Kunci : DMF, JMF, Asphalt Mixing Plant, KAO, Marshall