Show simple item record

dc.contributor.authorHernanda, Vani
dc.date.accessioned2024-02-22T04:27:05Z
dc.date.available2024-02-22T04:27:05Z
dc.date.issued2024-01-24
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9168
dc.description.abstractPenulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh maraknya kejahatan narkotika dan menjadi isu yang paling banyak muncul dalam berbagai kasus yang terjadi di republik ini. Karena modus kejahatan yang tinggi, teknologi yang canggih, jaringan organisasi yang luas, dan jumlah korban yang besar khususnya di kalangan generasi muda bangsa kejahatan narkotika juga merupakan salah satu kejahatan lintas negara (transnational crime) yang sangat berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berdasarkan latar belakang tersebut, karya tulis ini mengangkat isu terkait pengaturan tim asesmen terpadu di Indonesia dan peran tim asesmen terpadu BNN Kota Malang dalam memberikan rekomendasi untuk proses rehabilitasi? 3. Apa yang menjadi hambatan tim asesmen terpadu dalam memberikan rekomendasi untuk proses rehabilitasi? Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis empiris yang mewawancarai Tim Pemberantas BNN Kota Malang. Dan menggunakan pendekatan socio-legal. Pendekatan ini membutuhkan berbagai disiplin ilmu sosial dan hukum untuk menyelidiki eksistensi hukum positif dalam suatu negara. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dasar hukum yang dijadikan sebagai pedoman Sistem Asesmen Terpadu BNN Kota Malang yaitu ada: Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, SEMA Nomor 4 Tahun 2010 tentang penempatan penyalahgunaan, Peraturan Bersama Nomor : 01/PB/MA/III/2014 Tentang Penanganan Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Nekotika ke Dalam lembaga Rehabilitasi, Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Penanganan Tersangka dan/atau Terdakwa Pecandu Narkotika. Tim asesmen terpadu terdiri atas tim hukum yang bertugas melakukan analisis berkoordinasi dengan Penyidik yang menangani perkara. tim dokter bertugas melaksanakan asesmen dan analisis medis, psikososial, dan merekomendasi rencana terapi dan rehabilitasi terhadap pelaku penyalah guna narkotika. Hambatan Tim Asesmen Terpadu dalam memberikan rekomendasi untuk proses rehabilitasi yaitu dalam pelaksanaan proses asesmen muncul ketika ditemukan sedikit barang bukti namun terdapat alat bukti yang berupa alat timbangan, karena jika ditemukan alat bukti berupa alat timbangan maka bisa saja pengedar atau kurir .en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPecanduen_US
dc.subjectTim Asesmen Terpaduen_US
dc.titlePeran Tim Asesmen Terpadu (TAT) dalam Memberikan Rekomendasi Untuk Proses Rehabilitasi Bagi Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus di BNN Kota Malang)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record