Potensi Ekstrak Etanol Kayu Manis (Cinnamomum Burmanni) Sebagai Antibiofilm Matur dari Staphylococcus aureus
Abstract
Pendahuluan: Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang dapat membentuk biofilm dengan melakukan adesi pada permukaan, kemudian S. aureus akan melakukan kolonisasi sehingga terbentuklah biofilm. Cinnamomum burmannii merupakan tanaman yang memiliki potensi sebagai antibakteri, namun efektifitasnya sebagai antibiofilm belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan biofilm oleh ekstrak etanol Cinnamomum burmannii melalui pendekatan in vitro.
Metode: Ekstraksi Cinnamomum burmannii (ECB) pada penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil ekstraksi dilakukan uji aktivitas antibiofilm menggunakan metode direct microscopic observation dengan cara mengukur jumlah mikrokoloni dan presentase area pada biofilm. Uji statistik menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc dengan nilai signifikansi p<0,05. Penelitian ini menggunakan 3 kali ulangan biologis, dengan 10 lapang pandang untuk pengamatan mikroskopis.
Hasil: ECB dapat menurunkan jumlah mikrokoloni yang dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan pada konsentrasi 100.000 ppm; 200.000 ppm; dan 400.000 ppm berturut-turut dengan jumlah mikrokoloni adalah 2398,67±315,92; 1520,67±169,91; dan 874,00±45,13 dan kontrol tanpa perlakuan 3252,00±325,94. Kontrol positif (KP) lysorine dapat menurunkan jumlah mikrokoloni sejumlah 473,67±30,28 yang berbeda signifikan terhadap ECB dan kontrol tanpa perlakuan (p<0,05). Persentase area biofilm yang diamati mengalami penurunan pada paparan ECB dengan konsentrasi 100.000 ppm; 200.000 ppm; dan 400.000 ppm berturut-turut sebesar 48,43±30,97%; 44.34±1.92%; dan 30.50±4.19%. Persentase area biofilm pada kontrol tanpa perlakuan sebesar 51,43±4,54%. KP dapat menurunkan persentase area biofilm hingga 27,78±1,76% yang tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan paparan ECB konsentrasi 400.000 ppm.
Kesimpulan: Ekstrak etanol Cinnamomum burmannii mempunyai kemampuan untuk menurunkan jumlah mikrokoloni dan persentase luas area biofilm S. aureus pada dosis optimum 400.000 ppm.
Kata kunci: Staphylococcus aureus; biofilm; Cinnamomum burmannii;