Perbandingan Performa Mesin Kawasaki Ninja 2 Tak dengan Metode Pengapian Total Loss
Abstract
Untuk meningkatkan performa mesin kita bisa melakukan modifikasi sistem pengapian CDI-DC yang semula didalam magnet terdapat gumpalan spull yang berfungsi untuk mengubah energi putar yang diambil dari putaran motor menjadi energi listrik yang keluarannya adalah arus bolak-balik. Tujuan dari penyusunan studi ini adalah untuk mengetahui berapa maksimal tenaga yang dihasilkan dari memodifikasi CDI-DC menjadi CDI-DC total loss, dan mengetahui emisi bahan bakar setelah penambahan kabel RS-1. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan secara eksperimental mengenai perbandingan performa mesin kawasaki ninja 2 tak dengan metode pengapian Total Loss dapat disimpulkan yaitu: Terdapat pengaruh penggunaan CDI DC TOTAL LOSS + RS 1 terhadap daya dan torsi pada sepeda motor Kawasaki Ninja 2 Tak. Peningkatan daya dan torsi tertinggi terjadi dengan penggunaan CDI DC TOTAL LOSS + RS 1 pada putaran 9000 Rpm dengan torsi sebesar 21,05 Nm dan dayanya mencapai 36,07 Hp. Terdapat pengaruh CDI STANDART + RS1 terhadap konsumsi bahan bakar spesifik pada sepeda motor Kawasaki Ninja 2 Tak 150 cc. Konsumsi bahan bakar spesifik yang dihasilkan oleh CDI STANDART + RS 1 lebih rendah dibandingkan CDI STANDART tanpa pemasangan kabel RS1. Konsumsi bahan bakar spesifik dicapai pada putaran mesin 9000 Rpm yaitu mencapai 449,20 kg/hp.jam. serta Terdapat pengaruh CDI STANDART RS 1 terhadap emisi gas buang CO pada sepeda motor Kawasaki Ninja 2 Tak 150cc. Emisi gas buang CO yang dihasilkan oleh penggunaan CDI STANDART dengan pemasangan Kabel RS1 mampu menghasilkan emisi gas buang CO yang rendah yaitu 1.91% pada putaran 7000 Rpm sedangkan penggunaan CDI STANDART emisi gas buang CO sangat tinggi yaitu 3.71%. Terdapat pengaruh CDI DC TOTAL LOSS + RS1 terhadap emisi gas buang HC pada sepeda motor Kawasaki Ninja 2 Tak 150 cc. Emisi gas buang HC yang dihasilkan oleh CDI DC TOTAL LOSS + RS1 menghasilkan emisi gas buang HC yang sangat rendah yaitu 5004 pada putaran 9000 Rpm sedangkan emisi gas buang HC yang paling tinggi diperoleh CDI STANDART dengan nilai HC 7755 pada putaran 9000 Rpm.
Kata Kunci : Total Loss, Kawasaki, Pengapian