Show simple item record

dc.contributor.authorAmrulloh, Moch. Bachrurrosyady
dc.date.accessioned2024-05-07T02:28:47Z
dc.date.available2024-05-07T02:28:47Z
dc.date.issued2022-12-20
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9480
dc.description.abstractMasyarakat Pengalangan Menganti Gresik yang terdiri dari umat Islam dan umat Hindu yang berasal dari suku Jawa dan Madura adalah salah satu contoh masyarakat multikultural di Indonesia yang mampu merawat khebinekaan yang ada. Perbedaan etnis dan agama yang ada di masyarakat Pengalangan terjalin sangat harmonis dalam bentuk saling menghargai, saling tolong menolong, memberikan ruang kepada umat Hindu dalam menjalankan peribadatan. Tentunya realitas sosial ini tidak terbentuk begitu saja namun dengan perantara proses pendidikan Islam berbasis masyarakat yang ada di Desa Pengalangan. Maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui diskripsi, analisis dan interpretasi tentang 1) nilai-nilai pendidikan Islam dalam masyarakat multikultural Pengalangan Menganti Gresik, 2) Dialektika momen konstruksi pendidikan Islam dalam masyarakat multicultural Pengalangan Menganti Gresik, dan 3) model konstruksi pendidikan Islam dalam masyarakat multicultural Pengalangan Menganti Gresik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografis. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data berpijak pada pendapat Spreadley. Adapun pengecekan keabsahan datanya adalah melalui ketekunan pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan teman sejawat. Kemudian setelah data tersajikan lalu dianalis dengan berbagai disiplin keilmuan atau perspektif multi disipliner yaitu melalui perspektif keilmuan religius, filosofis, antropologis, dan sosiologis-psikologis. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Nilai pendidikan Islam multikultural yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Pengalangan Menganti Gresik terperinci sebagai berikut; Gotong-royong, saling mengenal, toleransi, saling menghormati dan tolong menolong, mengendepankan dialog, pengakuan terhadap hak memeluk agama dan pengakuan terhadap hak menjalankan aktivitas keberagamaan. 2). Dialektika momen konstruksi Pendidikan Islam multikultural terdiri dari; proses internalisas dengan proses distribusi pengetahuan kepada masyarakat. Proses eksternalisasi yaitu cadangan pengetahuan menjadi basis dari momen ini. Cadangan pengetahuan masyarakat terkait QS. al-Kafirun dan Hadis nabi Muhammad Saw khoirunnas ‘Anfauhum Linnas. Proses objektivasi. Berdasarkan cadangan pengetahuan di atas maka terbentuklah sikap dan perilaku masyarakat muslim yang inkluif. Proses internalisasi. 3). Model konstruksi pendidikan Islam dalam masyarakat multikultural, terdiri dari; landasan dan tujuan pendidikan Islam dalam masyarakat plural. Disiplin keilmuan yang mencakup penguatan akidah, moral, dan ukhuwah. Kemudian keterlibatan pemimpin dan tokoh agama dalam membentuk kerukunan antar umat beragamaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectMasyarakat Multikulturaen_US
dc.subjectKonstruksien_US
dc.titleKonstruksi Pendidikan Islam dalam Masyarakat Plural Pengalangan Menganti Gresiken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record