dc.description.abstract | Senduro adalah desa yang unik karena di dalamnya terdapat lima agama yang
hidup harmonis tanpa adanya diskriminasi, hidup berdampingan dan konfiguratif.
Senduro disebut sebagai desa pancasila dan desa moderasi beragama. karena desa
ini memenuhi ciri masyarakat pancasila dan juga ciri masyarakat yang
menjunjung tinggimoderasi beragama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap lebih dalam pertanyaan penelitian
yaitu pertama: bagaimana identifikasi nilai PAI Multikultural dalam
pengarusutamaan (mainstreaming) moderasi beragama pada masyarakat Senduro
Lumajang?. Kedua: bagaimana proses aktualisasi nilai PAI Multikutural melalui
pengarusutamaan (mainstreaming) moderasi beragama pada masyarakat Senduro
Lumajang?. Ketiga: bagaimana model aktualisasi nilai PAI Multikultural melalui
pengarusutamaan (mainstreaming) moderasi beragama pada masyarakat Senduro
Lumajang?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografi dimana data dianalisis
menggunakan analisis iceberg dan U proses. Teknik pengumpulan data dengan
teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penentuan
informan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball
sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama Aktualisasi nilai Pendidikan
Agama Islam Multikultural melalui pengarusutamaan (mainstreaming) moderasi
beragama dilakukan secara kolektif oleh sistem struktur yang ada di masyarakat
Senduro. Nilai utama adalah nilai moderasi beragama dan nilai kebangsaan. Nilai nilai tersebut berimplikasi pada nilai toleransi beragama, nilai kesetaraan, nilai
harmoni, nilai anti kekerasan dan nilai akomodasi tradisi lokal. Fakta ini sebagai
bentuk dari pattern of behavior. Kedua, secara empirik proses aktualisasi nilai PAI
multikultural dilakukan melalui pengarusutamaan nilai moderasi beragama yang
dikonstruk secara kolektif oleh lembaga-lembaga yang ada di desa Senduro.
Lembaga pemerintahan, lembaga Pendidikan, dan organisasi keagamaan dan
kemasyarakatan dengan strategi ideologisasi dalam relasi agama-agama, dan
integritas serta reproduksi dan agency dalam pengarusutamaan moderasi
beragama sebagai dasar daripada proses. Faktor sistem struktur melalui lembaga lembaga tersebut menjadi pendukung harmonisasi masyarakat Senduro, sehingga
relasi agama-agama di Senduro sangat kuat, relasi organisasi keagamaan dan
realitias sosial dengan fenomena kawin silang antar agama juga menjadi
pendorong terjadinya kerukunandan harmoni masyarakat Senduro. Ketiga, model
aktualisasi nilai pendidikan agama Islam Multikultural melalui pengarusutamaan
moderasi beragama, yaitu dengan model aktualisasi Pancasila dengan dua alasan,
pertama adanya kesepakatan bersama untuk mendeklarasikan pancasila sebagai kesepakatan dan komitmen bersama sehingga Senduro menjadi situs kampong
Pancasila dan moderasi beragama di Indonesia, kedua adanya prinsip dan
deklarasi untuk tidak melanggar indikator moderasi beragama, sehingga Senduro
menjadi desa moderasi beragama. Prinsip tersebut sebagai mental model dalam
teori iceberg dan U Proses | en_US |