dc.description.abstract | Kota Balikpapan dengan predikat sebagai kota besar dan urban memiliki
banyak kelebihan dibandingkan dengan kota lainnya di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Sebagai kota urban atau pendatang, maka sangat terbuka untuk
dijadikan tujuan menetap ataupun transit ke daerah lainnya bagi warga masyarakat
dari seluruh wilayah Indonesia. Sebagai kota urban, maka Kota Balikpapan
mempunyai penduduk yang sangat beragam sesuai dari latar belakang suku, agama,
adat istiadat, budaya dan bahasa.
Penelitian ini pada dasarnya di fokuskan untuk mengkaji tiga hal penting,
yaitu: apa saja nilai-nilai pendidikan Islam multikultural yang dijadikan dasar
FKUB dalam mengembangkan sikap toleran masyarakat, bagaimana proses
implementasi nilai-nilai pendidikan Islam multikultural di masyarakat, dan
bagaimana model implemetasi nilai-nilai pendidikan Islam multikultural dalam
mengembangkan sikap toleran di masyarakat yang dilaksanakan Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kota Balikpapan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis
pendekatan studi atau kajian kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi partisipan, wawancara mendalam (indepth interview), dan teknik
dokumentasi. Untuk penentuan informan dilakukan dengan cara purposive
sampling dan snow ball sampling. Adapun teknik analisis datanya menggunakan
teknik analisis interaktif Milles dan Hubberman dan digabungkan dengan analisis
J. Spradley. Untuk analisis dan validasi data juga digunakan teknik trianggulasi.
Adapun hasil penelitian ini adalah: nilai-nilai pendidikan Islam
multikultural yang dijadikan dasar FKUB untuk membentuk sikap toleran
masyarakat Kota Balikpapan yaitu : 1). silaturrahmi, saling mengenal (ta’aruf), dan
tolong menolong (ta’awun), 2). Gotong royong, dan Kerjasama (as syirkah), 3).
Kesetaraan (al musawa), 4). Keadilan (al ‘adalah), 5). Keseimbangan (tawazun),
6). Musyawarah (as syura), 7). Kepedulian, 8). Toleransi (tasammuh). Proses
implementasi dilaksanakan dengan dua cara yaitu : kegiatan dialog lintas agama
dan aksi sosial. Dialog lintas agama ada dua cara yaitu: internal : musyawarah dan
rapat kerja, rakor dengan dewan penasehat dan Muspida, eksternal: Bimtek
Pemuda Lintas Agama (PELITA), Sosialisasi UU. dan aksi sosial yaitu :saling
berkunjung, penggalangan dana sosial, kerja bakti, pemberian santunan, dan
mediator konflik di masyarakat, pengembangan model implementasi nilai-nilai
pendidikan Islam multikultural menggunakan “collaborative model” yaitu :
perpaduan antara model aksi sosial dan dialog lintas agama, yang dikombinasikan
dengan pendekatan non human element dan human element serta fakta sosial. | en_US |