Show simple item record

dc.contributor.authorHosnan, Hosnan
dc.date.accessioned2024-05-08T01:42:00Z
dc.date.available2024-05-08T01:42:00Z
dc.date.issued2023-10-18
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9486
dc.description.abstractPembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumber Probolinggo merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang melibatkan interaksi antara pendidik, peserta didik, dan lingkungan sosial. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran didasarkan pada konstruktivisme dengan menggunakan berbagai strategi, metode, dan teknik. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk menjadikan peserta didik sebagai arsitek gagasan. Selain itu, ditekankan bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumber Probolinggo adalah sekolah double track yang mengakomodasi keragaman siswa, dengan keunikan komponen Adat Tengger. Adat Tengger diintegrasikan sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, dengan tujuan agar mereka dapat lebih baik beradaptasi dengan masyarakat sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan, menganalisis, dan menginterpretasikan tiga fokus utama, yaitu: 1) komponen pembelajaran pendidikan multikultural di SMAN 1 Sumber Probolinggo, 2) proses pembelajaran pendidikan multikultural di SMAN 1 Sumber Probolinggo, dan 3) model pembelajaran pendidikan multikultural di SMAN 1 Sumber Probolinggo. Penelitian ini mengaplikasikan elemen-elemen pendidikan Maskuri, yang mencakup komponen manusia dan non-manusia, konstruksi pribadi Jeanne Piaget, konstruksi sosial Vygotsky, dan pendekatan pembelajaran konstruktivistik Suparno. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan studi kasus sebagai jenisnya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Dumez, yang melibatkan ekspose data, dialog data dengan teori, dan penemuan makna data melalui tinjauan literatur sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran konstruktivistik dalam pendidikan Agama Islam multikultural melibatkan indigenous people dengan: (1) kelembagaan visi-misi double track dan tujuan SIB SAE, (2) pembelajaran yang menjadikan sekolah sebagai perantara (bright) antara latar belakang siswa dan budaya masyarakat, (3) stakeholders pembelajaran yang melibatkan siswa sebagai produser, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai pemantik, serta pemerintah dan masyarakat sebagai katalisator pengetahuan, dan (4) indigenous people sebagai bagian dari masyarakat dengan kekayaan budaya khusus. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan Agama Islam multikultural mencakup kompetensi double track, skenario pembelajaran kurikulum merdeka, pembelajaran konstruktivistik dengan tahap diagnosa, elicitasi, refleksi pengetahuan, dan produksi pengetahuan Islam multikultural, serta evaluasi pembelajaran yang melibatkan penilaian kurikulum, penilaian proses, dan penilaian output. Model pembelajaran konstruktivistik dalam pendidikan Agama Islam multikultural terintegrasi dengan pendekatan konstruktivistik, mengaktifkan akal budi dan hati, menggunakan strategi school-based culture, menerapkan metode peserta didik sebagai produser pengetahuan, dan menerapkan teknik produksi pengetahuan individu dan sosial.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKonstruktivistiken_US
dc.subjectPembelajaranen_US
dc.titlePembelajaran Konstruktivistik dalam Pendidikan Agama Islam Multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumber Probolinggoen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record