Hubungan Derajat Anemia pada Ibu Hamil dengan Perdarahan Postpartum dan Abortus di RSUD Saiful Anwar dan RSI Unisma Kota Malang
Abstract
Salsabila Milania. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Agustus 2023. Hubungan Tingkat Anemia Pada Kehamilan Dengan Perdarahan Postpartum dan Abortus di RSUD Saiful Anwar dan RSI Unisma, Kota Malang.
Pembimbing 1: Noer Aini. Pembimbing 2: Sri Fauziyah.
Pendahuluan: Anemia pada ibu hamil merupakan faktor risiko kehamilan yang dapat mengancam kehidupan ibu maupun janin. Anemia dapat meningkatkan risiko perdarahan postpartum dan abortus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat anemia pada ibu hamil terhadap perdarahan postpartum dan abortus di RSUD Saiful Anwar dan RSI Unisma.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder rekam medis di RSUD Saiful Anwar (2019-2022) dan RSI Unisma (2018-2022). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan ketentuan kriteria yaitu data rekam medis lengkap dan terbaca jelas. Sampel pada penelitian terdiri dari responden dengan perdarahan postpartum (29 orang) dan abortus (31 orang) yang memiliki data pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb). Penilaian tingkat anemia diklasifikasikan berdasarkan 4 kelompok: normal (Hb ≥11 g/dL), ringan (9-10,9 g/dL), sedang (7-8,9 g/dL), dan berat (≤7 g/dL). Analisa data menggunakan uji korelasi chi square antara tingkat anemia pada kehamilan terhadap perdarahan postpartum dan abortus dengan p-value <0,05 dianggap signifikan.
Hasil: Responden perdarahan postpartum terdiri dari 29 orang yang mayoritas mengalami anemia kehamilan yaitu ringan (3 orang), sedang (10 orang), dan berat (12 orang). Sedangkan abortus terdapat 31 orang yang sebagian besar tidak mengalami anemia kehamilan. Hasil uji korelasi tingkat anemia pada kehamilan terhadap perdarahan postpartum didapatkan hasil signifikan (p 0,001). Namun, uji korelasi antara tingkat anemia pada kehamilan terhadap abortus didapatkan hasil tidak ada pengaruh yang bermakna (p 0,342).
Kesimpulan: Tingkat anemia pada kehamilan menjadi faktor risiko terjadinya perdarahan postpartum namun tidak pada abortus.
Kata Kunci: Anemia Kehamilan; Perdarahan Postpartum; Abortus