dc.description.abstract | ABK merupakan anak-anak yang membutuhkan perilakuan khusus tidak hanya Gangguan belajar pada siswa disebabkan oleh beberapa hal salah satunya kesulitan dalam membaca, mengeja dan menulis yang disebut dengan disleksia. Disleksia merupakan gangguan neurologis yang terjadi pada individu dengan penglihatan dan intelektual normal. Pada siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca memerlukan strategi pembelajaran tersendiri agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pendidik perlu memilih strategi yang sesuai dan efektif dalam pembelajaran. Salah satu strategi yang dapat diterapkan yaitu Neurological Impress.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrispsikan karakteristik siswa ABK disleksia, strategi Neurological Impress pada ABK disleksia dan pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan strategi Neurological Impress. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Wali Kelas siswa disleksia dan siswa disleksia kelas 8 SMP Islam Sabilurrosyad Malang. Objek penelitian yang digunakan adalah strategi Neurological Impress pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang didapat menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data di analisis dengan seleksi dan klasifikasi data. Setelah data dikumpulkan peneliti menginterpretasikan data tersebut ke dalam bentuk teks.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Siswa ABK disleksia kelas 8 SMP Islam Sabilurrosyad Malang berada pada tingkat disleksia ringan yakni dilihat dari karakteristik pada siswa ABK disleksia kesulitan dalam mengeja, membaca dan menulis dengan lambat, kesulitan dalam memproses serta memahami hal yang didengar saat pembelajaran, akan tetapi siswa ABK disleksia masih dapat melakukan penyesuaian dalam pembelajaran, baik dengan bantuan ataupun dukungan yang diberikan oleh guru dan teman-temannya. 2) Strategi Neurological Impress ini dilaksanakan diluar jam pelajaran, guru melakukan pendekatan secara personal dengan membaca secara berpasangan, siswa ABK disleksia dan guru membaca teks yang sama secara bersamaan, sewaktu-waktu guru membacakan teks sedikit lebih cepat dan lebih keras daripada siswa. Strategi Neurological Impress cukup efektif digunakan karena siswa ABK disleksia lebih fokus dan antusias dalam belajar membaca, adapun kekurangannya yakni perlu membutuhkan waktu karena proses pembelajaran yang dilakukan berulang kali. 3) Guru menggunakan modul ajar modifikasi tentang teks karya fiksi, pembelajaran dilaksanakan di perpustakaan dan diluar jam pelajaran dengan menerapkan strategi Neurological Impress. Evaluasi dilakukan setelah pembelajaran melalui penilaian yang dilakukan oleh guru yaitu dengan menggunakan dua teknik yaitu penilaian tes dan non tes.
Simpulan hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik siswa ABK disleksia yang memiliki kesulitan dalam mengeja kata, membaca serta menulis dengan lambat, setelah beberapa pertemuan menggunakan strategi Neurological Impres pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa ABK disleksia sudah lebih baik dalam kemampuan membaca, menulis dan mengeja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa individu yang mengalami kesulitan dalam membaca dapat dibantu menggunakan strategi neurological impress.
Kata Kunci : disleksia, strategi pembelajaran, neurological impress | en_US |