Potensi Anti Inflamasi Ekstrak Air Kulit Buah Matoa (Pometia Pinnata) pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus Novergicus)
Abstract
Pendahuluan : Pada kulit buah matoa mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, fenol dan tannin yang sama dengan kandungan daun matoa. Namun, belum pernah ada penelitian yang menguji efek antiinflamasi pada kulit buah matoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi efek antiinflamasi pada kulit buah matoa.
Metode Penelitian : Kulit buah matoa di ekstraksi menggunakan metode ekstraksi Ultrasound Assisted Extraction dengan pelarut air dan dipekatkan dengan freeze dryer. Selanjutnya dilakukan uji fitokimia. Pengujian efek antiinflamasi dengan menginduksi karagenan 1% pada telapak kaki tikus dan diukur volume udem menggunakan plestimometer. Hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan sebanyak 25 ekor dan dibagi menjadi 5 ekor pada kelompok kontrol negative (CMC-Na), kelompok kontrol positif (asam mefenamat), kelompok perlakuan 1(50 mg/kgBB), kelompok perlakuan 2 (100 mg/kgBB), kelompok perlakuan 3(200 mg/kgBB). Kemudian data dianalisa menggunakan one way ANOVA dilanjutkan LSD test.
Hasil : Hasil uji fitokimia ekstrak air kulit buah matoa mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, fenol dan tannin. Berdasarkan nilai AUC volume udem pada dosis 200 mg/kgBB memiliki nilai AUC yang paling kecil yaitu 41,78 dan % inhibisi inflamasi pada dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB secara berturut-turut di bandingkan kelompok kontrol negatif. Ekstrak air kulit buah matoa memiliki efek antiinflamasi yang sama dengan kelompok positif asam mefenamat.
Kesimpulan : Ekstrak air kulit buah matoa memiliki efek antiinflamasi. Pada dosis 200 mg/kgBB memiliki % inhibisi inflamasi yang paling tinggi.
Kata kunci : Pometia pinnata; Ultrasound-assisted extraction; air; antiinflamasi