Perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak daun benalu mangga (Dendrophtoe pentandra (L.) Miq) menggunakan pelarut etanol dengan metanol menggunakan metode DPPH
Abstract
Masyarakat Indonesia telah menggunakan tumbuhan sebagai bahan baku tradisional,
terutama tumbuhan herbal, sejak zaman perjuangan hingga kemerdekaan saat ini. Benalu
mangga yang termasuk dalam famili Loranthaceae, dianggap sebagai tanaman obat.
Analisis fitokimia menunjukkan bahwa tanaman-tanaman ini mengandung sejumlah
metabolit sekunder, seperti flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, glikosida, dan inulin.
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah reaksi oksidasi dengan mengikat
radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Metode DPPH adalah metode uji aktivitas
antioksidan yang sensitif, mudah, cepat, dan menggunakan sampel kecil. Salah satu
radikal bebas yang stabil dari kelompok oksida nitrat adalah DPPH. Bertujuan untuk
mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak daun benalu mangga
(Dendrophthoe pentandra (L) Miq). menggunakan pelarut etanol, metanol, serta
menganalisis penghambatan 50 % radikal bebas DPPH pada ekstrak daun benalu mangga
(Dendrophthoe pentandra (L.) Miq). Penggunaan ekstrak daun benalu mangga
(Dendrophthoe pentandra (L.) Miq) menggunakan pelarut etanol dan metanol memiliki
perbedaan yang signifikan dilihat dari nilai nilai IC50 yang sesuai dengan standar adanya
aktivitas antioskidan yang sangat kuat pada penggunaan pelarut etanol dan kuat pada
metanol. Ekstrak daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq) menghalangi
radikal bebas DPPH sebanyak 50%. Nilai IC50 pada etanol 15,286 ppm sangat kuat dan
sebanding dengan kuarsetin pada metanol 93,456 ppm, yang menunjukkan potensi
antioksidan yang besar saat digunakan baik pada pelarut etanol maupun metanol.