Show simple item record

dc.contributor.authorSuryani, Arie Achsan Wildan
dc.date.accessioned2024-06-06T01:49:22Z
dc.date.available2024-06-06T01:49:22Z
dc.date.issued2023-12-23
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9678
dc.description.abstractPemanasan global (global warming) sudah banyak menjadi perbincangan karena dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pemanasan global terjadi salah satunya dikarenakan oleh efek gas rumah kaca yang berlebih. Efek rumah kaca menyebabkan kandungan karbon dioksida (CO2) di atmosfer meningkat setiap tahunnya karena emisi dari kendaraan bermotor, pabrik, dan kebakaran hutan, hal inilah yang menyebabkan pemanasan global terjadi. Hutan kota memiliki fungsi untuk menyerap dan menyimpan CO2 dalam bentuk cadangan karbon yang tersimpan pada tumbuhan hidup (biomasa) dan tumbuhan mati (nekromassa). Cadangan karbon pada nekromassa penting untuk dihitung karena dapat mempresentasikan CO2 yang akan terlepas ke atmosfer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi cadangan karbon pada nekromassa di Hutan Kota Malabar dan membandingkannya dengan Coban Putri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara eksploratif. Sampel diambil di dua lokasi berbeda yaitu Hutan Kota Malabar dan Coban Putri. Ditentukan 9 plot pengamatan yang terbagi dalam 3 stasiun (circle, windrow, dan harvest). Sampel yang diambil berupa pohon mati, kayu mati, dan serasah yang berada di plot pengamatan. Sampel kemudian diamati di laboratorium untuk diperoleh hasil berupa cadangan karbon. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh berat nekromassa di Hutan Kota Malabar senilai 5.431,667 kg dan di Coban Putri senilai 2.608, 363 kg. Dan diperoleh cadangan karbon 2.552,884 kg di Hutan Kota Malabar dan 1.225,947 kg di Coban Putri. Analisis perbandingan cadangan karbon pada kedua tempat menggunakan uji Mann Whitney memperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,17 yang lebih besar dari taraf signifikan, sehingga menghasilkan keputusan bahwa cadangan karbon di Hutan Kota Malabar dan Coban Putri tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil pengukuran faktor abiotik berupa suhu udara (26°C dan 22°C), kelembaban udara 52% dan 54%), intensitas cahaya (1265 lux dan 1999 lux), kadar pH tanah 6,9 dan 6,8), serta kelembaban tanah (57 % dan 67%), menunjukkan hubungan korelasi yang kuat dan berbanding lurus antara cadangan karbon dengan kelembaban tanah, dengan artian semakin tinggi kelembaban tanah maka semakin tinggi pula cadangan karbon yang dimiliki.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjecthutan kota malabaren_US
dc.subjectnekromassaen_US
dc.titleEstimasi Cadangan Karbon pada Nekromassa di Coban Putri Kota Batu dan Hutan Kota Malabar Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record