Peran Guru Dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua Di RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang

Show simple item record

dc.contributor.author Baja, Ghora Vira Laras
dc.date.accessioned 2020-12-19T03:53:14Z
dc.date.available 2020-12-19T03:53:14Z
dc.date.issued 2020-08-15
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/967
dc.description.abstract Masa usia dini merupakan masa peletak dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Artinya, masa kanak-kanak yang bahagia merupakan dasar bagi keberhasilan di masa datang dan sebaliknya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak yang berbeda satu dengan lainnya. Masa emas anak tersebut merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang. Pentingnya kemandirian bagi anak usia dini yaitu agar anak mampu menjalani kehidupan tanpa ketergantungan kepada orang lain maupun disekitarnya. Peneliti melakukan observasi awal di lapangan, pada anak-anak RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang terlihat tingkat kemandirian anak belum berkembang dengan baik, beberapa anak masih ada yang ketergantungan terhadap guru, teman-teman serta orangtuanya. Permasalahan yang masih sering terjadi pada anak saat memasuki lingkungan awal sekolah ialah kurangnya kemandiriannya. Dari latar belakang penelitian di atas maka peneliti merumuskan masalah, yakni tentang Bagaimana kemandirian anak berdasarkan pola asuh orang tua di RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang, bagaimana peran guru dalam menumbuhkan kemandirian anak berdasarkan pola asuh anak di RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang, dan apa kendala guru dalam menumbuhkan kemandirian anak berdasarkan pola asuh anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami kemandirian anak berdasarkan pola asuh orang tua, memahami peran guru dalam menumbuhkan kemandirian anak serta mengetahui apa kendala guru dalam menumbuhkan kemandirian anak. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif. Pola asuh otoriter merupakan pengasuhan yang sangat tegas, melibatkan beberapa bentuk aturan-aturan. Anak dibiasakan dengan pemberian hadiah dan hukuman. Seperti halnya Arya dan Uwais lebih mengharapkan hadiah setelah bersikap baik. Pola asuh autoritatif merupakan pengasuhan dari orang tua yang akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, tegas terhadap diri sendiri, ramah dengan teman sebayanya. Seperti halnya pada Fahmi, Zahron, Nayla, dan Ulfia mereka sudah dikatakan mandiri dan bertanggung jawab. Pola asuh permisif merupakan pola asuh yang orang tua tidak memberikan batasan dan biasanya akan tumbuh tanpa arahan. Anak seperti ini dikenal “anak manja”. Seperti halnya pada Azizah, Rani dan Nabila belum bisa dikatakan mandiri dan masih bergantung terhadap orang di sekitar terutama terhadap orang tua. Pola asuh otoritaif merupakan didasari atas pengertian dan rasa hormat orang tua kepada anaknya. Orang tua yang vii menggunakan cara ini memberikan aturan yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak. Seperti halnya pada Fattah ia sudah mampu bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hasil analisis menujukkan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orang tua siswa RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang yaitu pola asuh otoriter, pola asuh autoritatif, pola asuh permisif dan pola asuh otoritatif. Peran guru terhadap pola asuh orang tua otoriter yaitu memberikan motivasi terhadap anak, Peran guru terhadap pola asuh orang tua autoritatif yaitu guru harus menjadi korektor dan memberikan motivasi, Peran guru terhadap pola asuh orang tua Permisif yaitu guru memberikan bimbingan dan menjadi motivator, Peran guru terhadap pola asuh orang tua otoritatif yaitu guru menjadi motivator dan inspirator untuk anak. Dalam menumbuhkan kemandirian anak guru mengalami kendala yang menyebabkan proses pembelajaran tidak bisa berjalan maksimal. Beberapa kendala yang dihadapi diantaranya tingkat kemandirian anak belum berkembang dengan baik, beberapa anak masih ada yang ketergantungan terhadap guru, teman-teman serta orangtuanya. Permasalahan yang masih sering terjadi pada anak saat memasuki lingkungan awal sekolah ialah kurangnya kemandiriannya. Sesuai indikator dari kurangnya kemandirian anak terlihat pada sikap anak yaitu anak menangis ketika orangtua berpamitan untuk meninggalkan area sekolah. Pada saat berbaris dan mulai memasuki ruang kelas beberapa anak menangis dan tidak bisa lepas dari orangtua atau pengasuh atau anggota keluarga lainnya, anak tidak bisa melepaskan sepatu sendiri serta meletakkannya di rak sepatu sebelum masuk ke dalam ruang kelas sehingga membutuhkan bantuan guru maupun orangtua ataupun pengasuh serta anggota keluarga yang mengantarkannya. Kemudian masih ada beberapa anak yang belum mau membuang sampah di tempat sampah sehingga sampah masih terlihat berserakan di sekitar, anak belum mau sendirian pergi ke toilet untuk buang air besar maupun buang air kecil. Berdasarkan hasil analisis data pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan simpulkan bahwa kemandirian anak di RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang sangatlah beragam. Ada sebagian anak yang sudah bisa mandiri dan ada juga anak yang belum bisa mandiri. Kemandirian anak berdasarkan tipe pola asuh otoriter anak masih belum dikatakan mandiri karena anak masih bergantung hadiah yang telah diberikan orang tua setelah melakukan hal baik. Untuk kemandirian anak berdasarkan tipe pola asuh autoritatif anak sudah terlihat dikatakan mandiri karena anak sudah mampu untuk bertanggung jawab. Selanjutnya, untuk kemandirian anak berdasarkan tipe pola asuh permisif anak masih sangat terlihat belum dikatakan mandiri karena anak masih cenderung bergantung terhadap orang lain. Kemudian, pada kemandirian anak berdasarkan tipe pola asuh otoritatif anak sudah dikatakan sangat mandiri karena sudah mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan mampu beradaptasi pada lingkungan sekitar. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang yaitu pola asuh otoriter, pola asuh autoritatif, pola asuh permisif, dan pola asuh otoritatif. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Kemandirian Anak en_US
dc.subject Pola Asuh Orang Tua en_US
dc.title Peran Guru Dalam Menumbuhkan Kemandirian Anak Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua Di RA Jabal Nur Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account