dc.description.abstract | Pendidikan merupakan suatu bentuk pelayanan pada masyarakat,
sedangkan pendidikan juga dipercaya sebagai tempat yang berhasil dalam
membangun kecerdasan sekaligus mampu membentuk kepribadian seseorang
menjadi lebih baik. Akan tetapi berbagai persoalan pendidikan bermunculan
seiring dengan perkembangan zaman. hal ini dibuktikan dengan menurunnya
moral pada generasi bangsa yang disebabkan oleh krisisnya karakter religius oleh
masing-masing individu. Guru pendidikan Agama Islam merupakan suatu
jawaban dai masalah tersebut dengan mengupayakan diri dalam menanamkan
nilai-nilai karakter kepada peserta didik dengan didampingi budaya religius yang
ada di sekolah sehingga peserta didik tidak mudah terpengaruh dengan tatangan
zaman.
Berdasarkan observasi awal, bahwasannya guru pendidikan Agama Islam
sebagai uswah atau contoh yang baik bagi peserta didik, selain itu juga secara
tidak langsung guru pendidikan Agama Islam selalu mengarahkan dan berupaya
untuk membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik.
Dari konteks penelitian di atas maka fokus penelitiannya, yaitu strategi apa
yang digunakan oleh guru pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter
peserta didik melalui budaya religius, bagaimana kondisi budaya religius yang ada
di SMKN 4 Malang, dan bagaimana hasil dari pembentukan karakter peserta didik
melalui budaya religius.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang kondisi
budaya religius di SMKN 4 Malang, kemudian strategi guru PAI dalam
membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius, dan apa saja faktor
pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peserta didik melalui
budaya religius.
Adapun tujuan dari penelitian di atas, maka penelitian dilakukan
menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu
pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang dilakukan secara
sistematis, metode wawancara ialah metode pengumpulan data dengan
menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan
metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau kegiatan yang
menggambarkan tentang pembentukan karakter melalui budaya religius. Sumber
data seperti data primer dan sekunder. Adapun data primer yaitu hasil dari
vi
wawancara Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Guru Agama Islam, dan peserta
didik sedangkan data sekunder yaitu berupa catatan histori yang berhubungan
dengan penelitian. Teknik pengambilan data dengan observasi dan wawancara
serta dokumentasi dan teknik analisa data seperti reduksi data, penyajian data,
kesimpulan dan verifikasi. Adapun teknik keabsahan data yang digunakan
ketekunan pengamatan, wawancara secara mendalam, Triangulasi, dan diskusi
teman sejawat.
Dalam penelitian ini, kondisi budaya religius yang ada di SMKN 4 Malang
telah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan yang
berbasis religius seperti sholat dhuha berjamaah, doa sebelum dan sesudah
pelajaran, kegiatan public spaking, berjabat tangan dengan guru setiap paginya.
Dan hasil yang diperoleh guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik
melalui budaya religius sudah mencapai 50 % peserta didik memiliki karakter
baik, cara mengukurnya dengan banyaknya peserta didik yang sudah mulai
disiplin, tumbuhnya rasa tanggung jawab, mudah di atur.
Adapun strategi guru pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter
peserta didik melalui budaya religius dengan melalui pembelajaran dalam kelas
diantanya dengan berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran, melalui kedisiplinan,
melalui keteladanan dan pemberian hadah dan hukuman. Melalui kegiatan di luar
kelas diantaraya: berjabat tangan dengan guru, melakukan sholat dhuhur
berjamaah, membaca surat yasin, jumat shadaqah, keputrian, mengadakan
peringatan hari besar Islam.
Selain itu terdapat faktor-faktor yang mendukung guru PAI dalam
membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius yaitu adanya falisitas
ibadah seperti Masjid, dan ketegasan sanksi atau hukuman bagi peserta didik dan
Selain itu juga guru-guru memberikan kegiatan pembiasaan melalui budaya
religius yang ada di sekolah. sedangkan faktor penghambatnya yaitu: latar
belakang peserta didik yang berbeda, artinya latar belakag keluarga atau pergaulan
peserta didik yang terpengaruh oleh lingkungan, sehingga hal ini akan
mengakibatkan pembentukan karakter peserta didik, kurangnya kesadaran peserta
didik dan kerja sama antar guru yang kurang maksimal.
Berdasarkan strategi guru pendidikan Agama Islam dalam membentuk
karakter peserta didik melalui budaya religius yang diperoleh di atas, maka dapat
dilihat bahwasannya: 1) Kondisi budaya religius yang ada di SMKN 4 Malang. 2)
Strategi guru pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik
melalui budaya religius di SMKN 4 Malang. 3) Faktor pendukung dan
penghambat dalam pembentukan karakter peserta didik melalui budaya religius
kelas X di SMKN 4 Malang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan semua
pihak baik kepala sekolah, guru dan peserta didik memperhatikan peningkatan
budaya religius yang ada. | en_US |