Show simple item record

dc.contributor.authorFadlila
dc.date.accessioned2020-12-19T03:57:06Z
dc.date.available2020-12-19T03:57:06Z
dc.date.issued2020-09-09
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/970
dc.description.abstractPendidikan merupakan suatu bentuk pelayanan pada masyarakat, sedangkan pendidikan juga dipercaya sebagai tempat yang berhasil dalam membangun kecerdasan sekaligus mampu membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Akan tetapi berbagai persoalan pendidikan bermunculan seiring dengan perkembangan zaman. hal ini dibuktikan dengan menurunnya moral pada generasi bangsa yang disebabkan oleh krisisnya karakter religius oleh masing-masing individu. Guru pendidikan Agama Islam merupakan suatu jawaban dai masalah tersebut dengan mengupayakan diri dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik dengan didampingi budaya religius yang ada di sekolah sehingga peserta didik tidak mudah terpengaruh dengan tatangan zaman. Berdasarkan observasi awal, bahwasannya guru pendidikan Agama Islam sebagai uswah atau contoh yang baik bagi peserta didik, selain itu juga secara tidak langsung guru pendidikan Agama Islam selalu mengarahkan dan berupaya untuk membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik. Dari konteks penelitian di atas maka fokus penelitiannya, yaitu strategi apa yang digunakan oleh guru pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius, bagaimana kondisi budaya religius yang ada di SMKN 4 Malang, dan bagaimana hasil dari pembentukan karakter peserta didik melalui budaya religius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang kondisi budaya religius di SMKN 4 Malang, kemudian strategi guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius, dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peserta didik melalui budaya religius. Adapun tujuan dari penelitian di atas, maka penelitian dilakukan menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang dilakukan secara sistematis, metode wawancara ialah metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau kegiatan yang menggambarkan tentang pembentukan karakter melalui budaya religius. Sumber data seperti data primer dan sekunder. Adapun data primer yaitu hasil dari vi wawancara Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Guru Agama Islam, dan peserta didik sedangkan data sekunder yaitu berupa catatan histori yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengambilan data dengan observasi dan wawancara serta dokumentasi dan teknik analisa data seperti reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Adapun teknik keabsahan data yang digunakan ketekunan pengamatan, wawancara secara mendalam, Triangulasi, dan diskusi teman sejawat. Dalam penelitian ini, kondisi budaya religius yang ada di SMKN 4 Malang telah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan yang berbasis religius seperti sholat dhuha berjamaah, doa sebelum dan sesudah pelajaran, kegiatan public spaking, berjabat tangan dengan guru setiap paginya. Dan hasil yang diperoleh guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius sudah mencapai 50 % peserta didik memiliki karakter baik, cara mengukurnya dengan banyaknya peserta didik yang sudah mulai disiplin, tumbuhnya rasa tanggung jawab, mudah di atur. Adapun strategi guru pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius dengan melalui pembelajaran dalam kelas diantanya dengan berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran, melalui kedisiplinan, melalui keteladanan dan pemberian hadah dan hukuman. Melalui kegiatan di luar kelas diantaraya: berjabat tangan dengan guru, melakukan sholat dhuhur berjamaah, membaca surat yasin, jumat shadaqah, keputrian, mengadakan peringatan hari besar Islam. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mendukung guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius yaitu adanya falisitas ibadah seperti Masjid, dan ketegasan sanksi atau hukuman bagi peserta didik dan Selain itu juga guru-guru memberikan kegiatan pembiasaan melalui budaya religius yang ada di sekolah. sedangkan faktor penghambatnya yaitu: latar belakang peserta didik yang berbeda, artinya latar belakag keluarga atau pergaulan peserta didik yang terpengaruh oleh lingkungan, sehingga hal ini akan mengakibatkan pembentukan karakter peserta didik, kurangnya kesadaran peserta didik dan kerja sama antar guru yang kurang maksimal. Berdasarkan strategi guru pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius yang diperoleh di atas, maka dapat dilihat bahwasannya: 1) Kondisi budaya religius yang ada di SMKN 4 Malang. 2) Strategi guru pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik melalui budaya religius di SMKN 4 Malang. 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter peserta didik melalui budaya religius kelas X di SMKN 4 Malang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan semua pihak baik kepala sekolah, guru dan peserta didik memperhatikan peningkatan budaya religius yang ada.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectGuru PAIen_US
dc.subjectBudaya Religiusen_US
dc.titleUpaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Peserta didik Melalui Budaya Religius Di SMKN 4 Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record