| dc.description.abstract | Salah satu reformasi pendidikan yang dilaksanakan pemerintah Indonesia pada tahun 2022 adalah Kurikulum Merdeka. Struktur kurikulum yang terdiri atas kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) digunakan untuk mengembangkan kurikulum Merdeka. Mulai tahun ajaran 2023–2024, sekolah-sekolah di Indonesia sudah mulai menggunakan kurikulum Merdeka. Dalam memperkuat Profil Pelajar Pancasila di MI Al-Fattah Kota Malang menggunakan dimensi bernalar kritis, penelitian ini mencoba untuk mengetahui tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen pembelajaran pada kurikulum Merdeka. Metodologi penelitian kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data. Teknik analisis data menggunakan teori Miles, Huberman dan Saldana yang dianalisis dalam 3 langkah yaitu kondensasi data, menyajikan data dan menarik Kesimpulan atau verivikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arahan pemerintah dipatuhi dalam pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka yang memperkuat profil pelajar Pancasila dimensi bernalar kritis siswa kelas IV MI Al-Fattah Kota Malang. Guru berusaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswanya dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang sudah disiapkan sebelumnya. MI Al-Fattah Kota Malang menggunakan kurikulum merdeka dengan pilihan mandiri berubah. Pada pengimplementasian nya guru menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan oleh pemerintah. Guru di MI Al-Fattah kelas IV di Kota Malang melakukan asesmen pembelajaran sesuai dengan prinsip asesmen yang diluncurkan oleh Kemendikbud. Guru tidak merencanakan asesmen sejak awal karena mereka menggunakan modul pembelajaran yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Kata Kunci: Kurikulum Mandiri, Dimensi Bernalar Kritis, Implementasi | en_US |
