Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1753
Title: Optimalisasi Alokasi Input Usaha Tani Bawang Merah (Allium Ascalonicuml.) Di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
Authors: Kiromah, Syafarotul
Keywords: Optimalisasi Alokasi Input
Usaha Tani Bawang Merah (Allium Ascalonicuml)
Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
Issue Date: 27-Feb-2021
Publisher: Universitas Islam Malang
Abstract: Bawang merah merupakan satu komoditas unggulan tanaman hortikultura ditanam petani. Kebutuhan bawang merah di Indonesia dari tahun ke tahun untuk konsumsi megalami kenaikan. Pada periode tahun 2011-2015 rata-rata pertumbuhan luas panen bawang merah sebesar 7,16% per tahun lebih tinggi dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya. Perkembangan produksi di Luar Jawa juga lebih tinggi dibandingkan Jawa yaitu 1,88% (Jawa) dan 11,71% (Luar Jawa) (Pusdatin, 2016).Prospek usahatani bawang merah di Indonesia memiliki prospek yang cerah, setiap harinya permintaan bawang merah semakin meningkat serta mulai tahun 2016 Indonesia mampu mengekspor bawang merah ke negara negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam. Hal tersebut menunjukkan bahwa produksi dan produktivitas bawang merah per satuan lahan harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional serta memenuhi kuota ekspor. Faktor alam berupa cuaca, iklim, hama dan penyakit. Oleh sebab itu, faktor alam merupakan salah satu faktor yang tidak dapadapat dikendalikan oleh petani. yang mengindikasikan bahwa petani menghadapi risiko.Salah satu cara agar pendapatan petani meningkatdan sejahtera adalah dengan melakukan optimalisasi pada input input produksi yang digunakan. Kecamatan Karangploso merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang menghasilkan produksi bawang merah. Satu satunya desa di kecamatan tersebut yang menghasilkan produksi bawang merah cukup tinggi yaitu Desa Tawangargo. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti bermaksud untuk meneliti optimalisasi alokasi input usahatani bawang merah di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang serta input-input yang berpengaruh terhadap produksi bawang merah di Kabupaten Malang. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini antara lain: (1) Untuk mengetahui efisieni alokasi input yang dilakukan petani bawang merah di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang (2) Untuk mengetahui tingkat resiko pendapatan bawang merah yang dihadapi oleh petani produsen di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Penelitian ini dilakukan di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, pemilihan lokasi di Desa Tawangargo dilakukan secara sengaja (purposive), lokasi tersebut merupakan salah satu Desa di Kabupaten Malang ynag banyak memproduksi bawang merah serta kualitas lebih baik dibandingkan wilayah lainya. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah slovin dan simple random sampling sehingga ditetapkan 40 petani bawang merah sebagai sample. Metode analisis data yang digunakan yaitu fungsi produksi Cobb Douglas untuk menganalisis faktor produksi benih, pupuk TSP, pupuk pupuk NPK, Pupuk ZA, obat-obatan dan tenaga kerja dan untuk menganalaisis tingkat resiko pendapatan menggunakan analisis koefisien variasi (CV). Berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang dilakukan maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Efisieni alokasi input yang dilakukan petani bawang merah di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang yaitu belum efisien, penggunaan input-input produksi usahatani bawang merah menunjukkan alokasi penggunaan benih sebesar 2,6 dengan hasil lebih dari 1, sehingga belum efisien secara alokatif. Agar penggunaan benih usahatani bawang merah efisien, maka perlu dilakukan penambahan alokasi benih menjadi sebesar 6.941 kg/ha. Alokasi penggunaan pupuk Kandang sebesar 2,2 dengan hasil lebih dari 1, sehingga belum efisien secara alokatif. Agar penggunaan pupuk kandang usahatani bawang merah efisien, maka perlu dilakukan penambahan alokasi bawang merah menjadi sebesar 8.476 kg/hektar. Alokasi penggunaan pupuk NPK sebesar -0.15 dengan hasil kurang dari 1, sehingga tidak efisien secara alokatif. Agar penggunaan efisien maka perlu di kurangi pengunaan pupuk NPK sebesar 2.207,14. Alokasi penggunaan tenaga kerja sebesar 3,6 dengan hasil lebih dari 1, sehingga belum efisien secara alokatif. Agar penggunaan tenaga kerja pada usahatani bawang merah efisien, maka perlu dilakukan penambahan alokasi tenaga kerja menjadi sebesar 1.703 HOK. Hasil analisis untuk mengukur tingat resiko pendapatan menggunakan koefisien variasi (CV) diperoleh nilai CV sebesar 2,48 yaitu lebih besar dari 0,5 dengan batas bawah (L) sebesar - 545.764.394,59 Hal ini menunjukkan bahwa adanya peluang risiko pendapatan dalam melakukan usahatani bawang merah yang dipengaruhi oleh produksi bawang merah dan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang diajukan sebagai berikut: kurang optimalnya penggunaan benih dapat diatasi dengan melakukan penambahan jumlah penggunaan benih, dimana harus disesuaikan dengan luas lahan yang ada. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan penanaman benih satu persatu per lubang tanam dengan tujuan untuk menghindari kompetisi bagi bibit dalam hal perolehan nutrisinya serta bertujuan untuk menghemat penggunaan benih. Permasalahan kurang optimalnya penggunaan pupuk Kandang juga harus diperhatikan dari standar operasional prosedur dari penggunaan pupuk itu sendiri agar penggunaan pupuk tepat jumlah, tidak kurang dan tidak lebih. Permasalahn kurang optimalnya penggunaan pupuk NPK dapat diatasi dengan menggurangi penggunaan jumlah pupuk NPK dan disesuaikan dengan dosis. Permasalahan kurang optimalnya penggunaan tenaga kerja, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari lahan serta kegiatan usahataninya. Selain itu, untuk memperkecil resiko pendapatan Perlu adanya penyuluhan kepada petani mengenai teknik budidaya bawang merah dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan bukan hanya di dalam keluarga petani saja namun secara global untuk kepentingan pasar serta meningkatkan posisi tawar petani di pasar yaitu dengan Perbaikan kelembagaan petani, peningkatan aksesibilitas petani terhadap sumber pendanaan, pasar produk, maupun pasar input.
URI: http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1753
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
S1_PERTANIAN_AGRIBISNIS_21701032076_SYAFAROTUL KIROMAH.pdf721.06 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.