View Item 
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Undergraduate Theses
  • UT - Faculty of Islamic Studies
  • UT - Islamic Education
  • View Item
  •   UNISMA Repository
  • Dissertations and Theses
  • Undergraduate Theses
  • UT - Faculty of Islamic Studies
  • UT - Islamic Education
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Relevansi Pemikiran Pendidikan Islam Multikultural KH. Tholhah Hasan dengan Pancasila Perspektif Soekarno

Thumbnail
View/Open
Publish (2.368Mb)
Fulltext (4.002Mb)
Date
2024-05-12
Author
Nirvana, Dimas Putra
Metadata
Show full item record
Abstract
Indonesia adalah negara yang beranekaragam, dari sabang sampai merauke Indonesia memiliki keanekaragaman SARA di setiap wilayah-wilayahnya. Bangsa atau nation itu diartikan sebagai kesatuan orang-orang yang mempunyai kesamaan sejarah, kesamaan cita-cita dan perjuangan, kesamaan wilayah tempat tinggal dan pemerintahan, meskipun kemungkinan diantaranya ada perbedaan dalam suku, agama, ras, dan bahasa. Indonesia yang dalam kebangsaannya terdiri dari beberapa suku, ras, bahasa daerah, budaya, dan tradisi lokal, namun mereka semua itu menyatakan diri sebagai “bangsa Indonesia” yang satu kesatuan (Tunggal eka) diatas berbagai macam perbedaan-perbedaan (Bhineka) (Hasan K. M., 2015). Keberagaman pada masyarakat menjadikan kondisi dalam keberagamannya diantara masyarakat dan budaya, secara positif menggambarkan kekayaan potensi sebuah masyarakat yang beraneka ragam, namun pada sisi negatif orang merasa tidak nyaman karena tidak saling mengenal budaya orang lain. Setiap SARA cenderung mempunyai semangat dan ideology yang etnosentris, yang menyatakan bahwa kelompoknya lebih superior daripada kelompok etnik atau ras lainnya. Dari keanekaragaman itu perlunya pendidikan multikultural di dalamnya, agar dari keanekaragaman tersebut tidak ada yang etnosentris dan fanatik pada SARA nya masing-masing. Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang beranekaragam, Pancasila tersebut digali oleh Ir. Soekarno dan untuk menumbuhkan sikap inklusif terhadap keanekaragaman, KH. Tholhah Hasan mengemukakan lima akar multikultural: At-ta’aruf, At-tawasuth, At-tasamuh, At-ta’awun, dan At-tawazun. Diantara Pancasila yang digali oleh Ir. Soekarno memiliki relevansi dengan konsep lima akar multikultural yang dikemukakan oleh KH. Tholhah Hasan yakni: pertama; Lima akar multikultural dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kedua; Lima akar multicultural dengan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, .Ketiga; Lima akar multicultural dengan Persatuan Indonesia, Keempat; Lima akar multicultural dengan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Kelima; Lima akar multicultural dengan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Agar terwujudnya Pancasila seyogyanya perlu adanya kelengkapan dengan akar yang memberikan nutrisi, dan menjadikan pohon menjadi kokoh. Pohon tersebut adalah pancasila, kemudian akar tersebut adalah lima akar multikultural yang dikemukakan oleh KH. Tholhah Hasan (At-ta’aruf, At-tawassuth, At-tasamuh, At-ta’awun, dan At-tawazun. Kata Kunci : Pendidikan, Multikultural, KH. Tholhah Hasan, Pancasila, Soekarno
URI
http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10076
Collections
  • UT - Islamic Education

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group
 

 

Browse

All of CategoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login

PRISMA Knowledge Center
Perpustakaan dan Kearsipan UNISMA
Telp: 0341-581613, Fax.: 0341-552249
Addr: Jln. MT. Haryono 193, Kota Malang
UNISMA Repository Quick Access 
Digilib UNISMA
Unicat Discovery
APPTNU Repository Group