Show simple item record

dc.contributor.authorWadimah, Salimatul
dc.date.accessioned2020-12-21T02:03:08Z
dc.date.available2020-12-21T02:03:08Z
dc.date.issued2020-08-19
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1010
dc.description.abstractDalam proses pembentukan karakter tidaklah cukup hanya mengandalkan pendidikan yang diberikan di sekolah saja, akan tetapi perlu dukungan dan kerja sama dengan lembaga pendidikan diluar sekolah, di antaranya melalui pendidikan Pondok Pesantren. Di era globalisasi pesantren dianggap sebagai tempat yang dominan untuk pembentukan karakter yang ideal. Pesantren juga memiliki ciri khas yang sangat kuat dan lekat. Pesantren sebgai lembaga pendidikan tertua di Indonesia selalu mengupayakan santrinya untuk memiliki sifat akhlakul karimah. Hal serupa juga diupayakan oleh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang dalam membentuk karakter santri-santrinya,dengan tujuan santri mampu memiliki karakter disiplin, religius, tawadhu’, dan nasionalis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: karakter yang direncanakan di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, proses pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, dan hasil pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan beberapa proses pengumpulan data diantaranya, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya peneliti menggunakan analisa kualitatif untuk mengkaji hasil penelitian yang meliputi, reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Dari penelitian yang dilakukan memperoleh hasil penelitian guna menjawab focus penelitian yang ada yaitu (1) Karakter yang direncanakan di Pondok Pesantren Sabilurrosyad gasek Malang, adalah karakter disiplin, religius, tawadhu’, dan nasionalis. (2) Proses pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang dilakukan dengan berbagai macam metode yakni, (a) untuk membentuk karakter disiplin menggunakan metode ceramah dan motivasi, metode pembiasaan, dan metode reward and punishment juga didukung dengan berbagai macam kegiatan seperti muhadhoroh, dirosah, dan pelaksanaan takziran, (b) untuk membentuk karakter religius dilakukan dengan metode pembiasaan dan didukung dengan kegiatan sholat berjama’ah, istighosah, pembacaan sholawat dan diba’, (c) untuk membentuk karakter tawadhu’ dilakukan dengan metode keteladanan, (d) unruk membentuk karakter nasionalis dengan cara mengadakan kegiatan cinta tanah air, seperti upacara memperingati hari santri nasional, dan upacara memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, serta memberikan kebebasan kepada santri untu aktif dalam mengikuti organisasi umum. (3) Hasil pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang adalah, santri memilik kesadaran diri yang lebih tinggi dalam hal disiplin, santri sangat religius dalam hal ibadah amaliyah, santri sangat tawadhu’ kepada Kiai, ustadz, pengurus serta terhadap sesama, dan santri memiliki pribadi yang cinta tanah air dan memiliki sikap toleran yang tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPondok Pesantrenen_US
dc.subjectPembentukan Karakteren_US
dc.titlePembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record