Show simple item record

dc.contributor.authorAmalia, Sayyida
dc.date.accessioned2024-09-28T02:15:54Z
dc.date.available2024-09-28T02:15:54Z
dc.date.issued2023-11-11
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10131
dc.description.abstractKemiskinan menjadi perhatian pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena kemiskinan di Indonesia masih menjadi sorotan utama terkait dengan usaha-usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial Indonesia. Dalam mewujudkan kebijakan Program Keluarga Harapan, pemerintah membuat Program Keluarga Harapan (PKH) Undang-Undang No. 140 tentang jamninan sosial, keputusan preseiden No.3 Tahun 2010 tentang program-program pembangunan yang adil dan keputusan No. 15 tantang percepatan pengentasan kemiskinan. Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Malang ini masih belum optimal dikarenakan alat bayar keluarga penerima manfaat (KPM) yang bermasalah, masih cukup tingginya angka kemiskinan di Kota Malang, jumlah yang diterima tidak sesuai dengan komponen yang dimiliki, banyak warga miskin yang belum tersentuh bantuan, perubahan mental/mindset masyarakat penerima bantuan dan sistem terbaru dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) banyak peserta yang dikeluarkan by sistem tanpa konfirmasi. Tujuan penelitian ini ingin mendeskripsikan dan mengevaluasi bagaimana Program Keluarga Harapan (PKH) dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Malang. Bagaimana Evaluasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Malang. Apa saja Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam pengentasan kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan di Kota Malang. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini model interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana (2014:16), yaitu teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program dikatakan kurang efektif. Dari hasil analisis bahwa proses pencairan dana program keluarga harapan tersebut sudah berjalan cukup baik, Kecukupan program keluarga harapan menunjukkan belum cukup mengatasi masalah yang ada. Kebijakan program keluarga harapan sejauh ini warga Kota Malang sudah mencapai 80% yang telah mendapatkan bantuan PKH dari jumlah penerima bantuan 10.656 ribu jiwa. Responsivitas Terhadap Kebijakan Program Keluarga Harapan ini diterima dengan baik oleh Masyarakat, karena bantuan tersebut juga sangat bermanfaat bagi Masyarakat kurang mampu. Bahwasannya ketepatan program keluarga harapan ini belum tepat dikarenakan Masyarakat belum sepenuhnya menerima bantuan. Faktor-faktor pendukung Faktor pendukung dalam pengentasan kemiskinan melalui program keluarga harapan di Kota Malang yaitu adanya koordinasi rutin, adanya sumber daya yang berkualitas, sarana dan prasarana yang memadai, serta partisipasi dari Masyarakat. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program keluarga harapan di Kota Malang yaitu alat bayar keluarga penerima manfaat yang bermasalah, jumlah bantuan tidak sesuai. Kata kunci : Evaluasi Kebijakan, Program Keluarga Harapan, Kemiskinanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectEvaluasi Kebijakanen_US
dc.subjectProgram Keluarga Harapanen_US
dc.subjectKemiskinanen_US
dc.titleEvaluasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kota Malang (Studi pada Dinas Sosial Kota Malang)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record