Tindak Tutur Direktif dalam Acara 3 Bacapres Bicara Gagasan di Mata Najwa
Abstract
Bahasa digunakan oleh manusia sebagai alat untuk berkomunikasi antara sesama dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa terkait erat dengan konteks dimana bahasa tersebut digunakan. Makna dari sebuah bahasa dapat dipahami dengan baik jika kita memahami konteksnya. Bahasa memiliki struktur dan tujuan yang membantu masyarakat dalam berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa dalam komunikasi, makna dari ucapan bisa bermaksud untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, dan hal ini tergantung pada struktur dan tujuan dari ucapan tersebut.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur ilokusi direktif Prabowo Subianto dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan di Mata Najwa, (2) fungsi tindak tutur ilokasi direktif Prabowo Subianto dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan di Mata Najwa. Latar belakang pemilihan video “3 Bacapres Bicara Gagasan” karena video ini memiliki ciri khasnya sendiri, yang berupa bahasa yang digunakan bakal calon presiden dalam menyampaikan gagasannya pada pemilihan presiden republik Indonesia 2024.
Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu video 3 Bacapres Bicara Gagasan. Penelitian ini berfokus pada bentuk tindak tutur ilokosi direktif dan fungsi tindak tutur ilokusi direktif pada tuturan Prabowo Subianto dalam acara “3 Bacapres Bicara Gagasan” di Mata Najwa. Data diambil dalam penelitian ini berasal dari kalimat-kalimat yang diucapkan Prabowo Subianto, merupakan bentuk tindak tutur ilokusi direktif dan fungsi tindak tutur ilokusi direkrif: perintah, permintaan, ajakan, nasihat, kritikan, dan larangan. Fungsi perintah berupa memerintah, menyuruh, dan memaksa. Fungsi permintaan berupa meminta, mengharap, dan memohon. Fungsi ajakan berupa mengajak dan mendesak. Fungsi nasihat berupa menasihati, menyarankan, mengarahkan, dan mengingatkan. Fungsi kritikan berupa menyindir. Fungsi larangan berupa melarang dan mencegah.
Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian menggunakan dirinya sendiri sebagai instrumen penelitian dalam melakukan semua tahapan, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, hingga pelaporan hasil penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah penelitia yang berkaitan dengan penggunaan tindak tutur ilokusi direktif yang muncul dalam video “3 Bacapres Bicaara Gagasan” di Mata Najwa. Prosedur pengumpulan data penelitian menggunakan langkah-langkah (1) melihat video 3 Bacapres Bicara Gagasan di Mata Najwa dengan seksama, (2) menandai bagian tertentu yang menjadi fokus penelitian, (3) mendeskripsikan semua data yang diperoleh, (4) mengolah data yang didapat, (5) menarik kesimpulan. Keabsahan data pada penelitian kualitatis dibuktikan dengan validasi data.
Dalam penelitian ini, ditemukan 39 data. Masing-masing data dari bentuk tindak tutur ilokusi direktif dan fungsi tindak tutur ilokusi direktif Prabowo Subianto dalam Acara 3 Bacapres Bicara Gagasan di Mata Najwa memiliki data yang sama. Data bentuk tindak tutur ilokosi direktif diantaranya 4 tuturan bentuk perintah, 7 tuturan bentuk permintaan, 18 tuturan bentuk ajakan, 4 tuturan bentuk nasihat, 2 tuturan bentuk kritikan, dan 4 tuturan bentuk larangan. Data fungsi tindak tutur ilokusi direktif diantaranya fungsi perintah yang berupa 1 tuturan fungsi memerintah, 2 tuturan fungsi menyuruh, dan 1 tuturan fungsi memaksa. Fungsi permintaan berupa 4 tuturan fungsi meminta dan 1 tuturan fungsi memohon. Fungsi ajakan berupa 17 tuturan fungsi mengajak dan 1 tuturan fungsi mendesak. Fungsi nasihat berupa 1 tuturan fungsi menasehati, 1 tuturan fungsi menyarankan, 1 tuturan fungsi mengarahkan, dan 1 tuturan fugsi mengingatkan. Fungsi kritikan berupa 2 tuturan fungsi menyindir. Fungsi larangan berupa 3 tuturan fungsi melarang dan 1 tuturan fungsi mencegah.
Kata Kunci: Bahasa, Tindak Tutur, Media