dc.description.abstract | Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu solusi untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia. Dalam pelaksanaanya PKH tidak terlepas dari permasalah yang terjadi. Pertama, PKH belum terlihat signifikan dalam mengentaskan kemiskinan sehingga masih banyak keluarga miskin. Kedua, proses pencairan bantuan sosial ini sering terjadi keterlambatan dari jadwal yang ada. Ketiga, PKH dianggap tidak tepat sasaran karena data yang tidak valid dengan kondisi di lapangan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Menanggulangi Masyarakat Miskin di Kota Batu (Studi Pada Dinas Sosial Kota Batu). (2) Faktor yang mendukung dan menghambat dalam implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam menanggulangi Masyaralat Miskin di Kota Batu.
Dalam Penelitian ini menggunakan grand teori/teori utama yaitu teori implementasi kebijakan menurut Edward III yang memperhatikan 4 issue pokok agar implementasi kebijakan yang efektif yaitu Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrat. Selain teori implemetasi kebijakan, dalam penelitian juga didukung teori Kebijakan Publik, Teori Kemiskinan dan Program Keluarga Harapan.
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Teknik analisa data yang digunakan yaitu menurut milles huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini berfokus pada empat indikator dalam implementasi kebijakan yang efektif menurut Edward III dalam Nugroho (2017) yang meliputi aspek Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrat. Kemudian faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Batu.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, (1) Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Menanggulangi Masyarakat Miskin di Kota Batu secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai pedoman pelaksanaan dan peraturan yang berlaku, namun dalam pelaksanaanya dilapangan terdapat ketidak akuratan data penerima sehingga PKH ini tidak sepenuhnya tepat sasaran. Hal ini dikarenakan ketidak profesionalan dalam proses pengusulan calon penerima PKH sehingga menimbulkan perspektif negatif pada Kebijakan PKH di masyarakat umum. (2) Faktor yang pendukung hal ini yaitu memiliki Sumber Daya Manusia yang kompeten, kemudian juga didukung sarana dan prasana yang memadai guna menunjang pelaksanaan PKH di Kota Batu serta kondisi geografis Kota Batu yang hanya mencakup 3 Kecamatan yang mana sangat memudahkan dalam monitoring dan mengurus administratif. Kemudian Faktor Penghambatnya yakni kondisi karakter para penerima PKH di Kota Batu yang berbeda-beda sehingga banyak ditemukan penerima lupa akan kewajibannya dalam penerimaan PKH, selain itu data yang tidak valid dan akurat juga menjadikan Program Keluarga Harapan ini tidak tepat sasaran dan menimbulkan perspektif negatif di masyarakat umum.
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Batu sudah berjalan dengan baik dan dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku dilihat dari Komunikasi yang efektif, memiliki Sumberdaya yang berkualitas dan Struktur Birokrat yang baik. Namun pada disposisi program ini dianggap tidak efektif dan tidak tepat sasaran karena sikap dari aktor pelaksana yang kurang profesional dalam pengusulan calon penerima, hal ini memunculkan perspektif negatif PKH di msyarakat umum. Maka dari itu perlu adanya evaluasi pemutakhiran data secara berkala terhadap peserta PKH dengan menelusuri dan observasi dengan seksama kondisi dan ekonomi secara langsung agar mendapatkan validitas data dan kredibel. Kemudian, para pelaksana Program Keluarga Harapan yang berada ditingkat paling bawah yaitu Pemerintah Desa agar bersikap professional dan bertanggungjawab dalam pengusulan data calon penerima PKH sehingga program ini dapat tepat sasaran. Selain itu dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan ini juga perlu dilakukan langkah pemberdayaan seperti menumbuhkan kreatifitas dan inovasi melalui Pendidikan wirausaha dari peserta PKH sehingga dapat menciptakan kemandirian agar tidak bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah.
Kata Kunci : Implementasi, Program Keluarga Harapan, Kemiskinan | en_US |