Eksplorasi Etnobotani Herbal Untuk Kesehatan Pada Masyarakat Pulau Giligenting Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep
Abstract
Etnobotani adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
tumbuhan. Obat tradisional dari bahan alam menjadi salah satu alternatif pengobatan
berbagai macam penyakit oleh masyarakat pulau giligenting. Penelitian ini merupakan
penelitian mengenai Etnobotani Tumbuhan yang berkhasiat sebagai herbal untuk kesehatan
pada masyarakat pulau Giligenting Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep yang
bertujuan untuk mengetahui jenis, bagian, cara pengolahan dan penggunaan serta distribusi
tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai herbal untuk kesehatan di pulau Giligenting. Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan teknik penelitian berupa
penjelajahan. Metode yang digunakan ialah Observasi, survei, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil Penelitian di pulau Giligenting Kecamatan Giligenting didapatkan sebanyak 12 jenis
tumbuhan, yaitu sambiloto, Cermai, Sirsak, Mimba, Mahoni, Lamtoro, Jamblang, Kersen,
Johar, Binahong, Kayu manis, dan Ketumbar. Terdapat 6 bagian tumbuhan yang digunakan
dari 12 spesies tumbuhan yang telah diketahui, bagian tersebut adalah batang, daun, buah,
biji, kulit dan akar. Bagian yang paling banyak digunakan adalah daun yaitu sebanyak 6
spesies (50%). Berdasarkan cara pengolahan tumbuhan herbal tersebut dilakukan dengan 4
cara, yaitu ditumbuk, direbus, diseduh, langsung digunakan. Sedangkan berdasarkan cara
penggunaan, hampir seluruh jenis tumbuhan herbal dikonsumsi secara rutin setiap hari
(92%) dan dikonsumsi seminggu 2 kali untuk tumbuhan sambiloto dengan persentase 8 %.
Masyarakat Pulau Giligenting mendapatkan tumbuhan herbal dengan beberapa cara yaitu
hasil budidaya (42%), membeli (25%) dan juga berasal dari tumbuhan liar (33%). Dstribusi
jenis tumbuhan herbal tersebar secara acak di pekarangan rumah, alas dan pinggir jalan. Jenis
tumbuhan yang paling mendominasi pada daerah penelitian ini adalah Mimba dan Lamtoro
yang dapat ditemukan di alas dan pinggir jalan dengan nilai frekuensi 100%.