Abstract:
Penelitian ini membahas tentang penerapan program budaya religius untuk
meningkatkan kecerdasan spiritual di MI Attaraqqie Putri Kota Malang. Alasan
dari peneliti untuk membahas terkait adanya penerapan program budaya religius
sekolah dikarenakan peneliti ingin mengetahui apa saja penerapan budaya religius
yang berada disekolah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik
dengan melihat kondisi yang terjadi di sekolah. Tentunya ketika dilakukannya
program budaya religius tidak luput dari faktor pendukung menjadikan program
budaya religius tersebut menjadi lancar maupun faktor penghambat yang kendala
dalam proses penerapan program budaya religius.
Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka terdapat beberapa fokus
penelitian yaitu: pertama, mengenai penerapan budaya religius di MI Attaraqqie
putri Kota Malang. Kedua, Strategi guru dalam penerapan budaya religius. Ketiga,
mengenai kondisi kecerdasan spiritual peserta didik. Keempat, faktor pendukung
dan penghambat dalam menerapkan budaya religius dan untuk meningkatkan
kecerdasan spiritual peserta didik.
Untuk menyelesaikan permasalan atau fokus penelitian dari empat
persoalan diatas, maka dilakukan penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data
yang dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu: pertama, observasi
dilakukan dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian yaitu di MI
Attaraqqie putri Kota Malang. Kedua, wawancara dilakukan dengan bertemu
secara langsung yang mana peneliti melakukan wawancara terhadap wakil kepala
madrasah, guru waka kurikulum dan guru kelas. Ketiga, dukumentasi dilakukan
dengan mencari sumber data dari dokumen resmi mengenai fokus penelitian.
Hasil penelitian yang telah ditemukan oleh peneliti sebagai berikut:
Pertama, penerapan program budaya religius di MI Attraqqie putri Kota Malang
yang dilakukan setiap hari ialah membaca doa sebelum masuk kelas karena
dengan adanya budaya berdoa dan membaca Al-Qur’an sebelum pembelajaran
akan dimulai. Peserta didik akan terbiasa dalam mengingat adanya Allah
disekelilingnya sehingga ketika peserta didik ingin melakukan sesuatu maka
peserta didik tidak akan lupa berdoa terlebih dahulu. Kedua, kondisi spiritual
peserta didik di MI Aattaraqqie putri Kota Malang berdasarkan hasil penelitian
dalam kondisi kecerdasan spiritual di MI Attaraqqie peserta didik bisa dikatakan
sadar akan perbuatannya karena peserta didik sudah memiliki bekal agama yang
vii
cukup baik, diantaranya peserta didik mampu bertanggung jawab menyadari
kewajibannya sebagai peserta didik seperti dalam hal mengerjakan tugas secara
tepat waktu, ketika hafalan selalu tepat waktu, ketika melakukan sesuatu peserta
didik tidak lupa membaca do’a terlebih dahulu, selalu menghormati yang lebih
tua, mencium tangan guru ketika sebelum dan sesudah pelajaran. Perilaku peserta
didik tersebut sudah mencerminkan bahwa kecerdasan spritual peserta didik
semakin meningkat, karena adanya faktor lingkungan yang sangat mendukung
dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik. Ketiga faktor pendukung
dan penghambat penerapan program budaya religius untuk mencerdaskan spiritual
peserta didik yakni pendukung dan penghambat bagi orang tua untuk
membimbing anaknya dengan baik. Seperti lingkungan yang tidak mendukung
dan pengaruh gadged yang tidak terkontrol itu salah satu faktor penghambat,
faktor pendukungnya ada pada orang tua yang selalu memberikan perhatian lebih
dan meluangkan waktu untuk mendampingi anak ketika meningkatkan kecerdasan
spiritual, diperlukan adanya kerjasama antara guru dengan orang tua peserta didik.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulan bahwa penerapan
budaya religius sangat diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual
peserta didik di MI Attaraqqie putri Kota Malang, karena dengan adanya budaya
religius akan memberikan kebiasaan dalam berperilaku baik disekolah maupun
dilingkungan sekitarnya, peserta didik senantiasa berbuat baik dan dapat memilah
perilaku yang akan dilaksanakan maka akan muncul kecerdasan spiritual tanpa
disadari oleh peserta didik itu sendiri.