Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak siswa di SD Negeri 2 Pujon Lor Kecamatan Pujon
Abstract
Aspek negatif dari kemajuan teknologi yang cepat ini dapat merusak nilai-nilai akhlak dan keyakinan seseorang. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kerusakan akhlak seseorang adalah melalui pendidikan. Sedangkan sekolah memiliki strategi-strategi dalam pembentukan akhlak seseorang. Pembentukan akhlak siswa akan berjalan lancar dan efektif sesuai yang diharapkan oleh guru kepada murid-muridnya, ketika guru tersebut telah merencanakan secara matang dan mempersiapkan strategi-strategi yang akan digunakan untuk melaksanakan pembentukan akhlak pada diri para siswa. Hal tersebut juga menjadi latar belakang peneliti untuk mengetahui strategi guru PAI dalam pembentuka akhlak siswa di SD Negeri 2 Pujon.
Metode penelitian ini adalah kualitatif naratif, dimana untuk menceritakan dan menggambarkan sebuah peristiwa atau fenomena-fenomena secara jelas dan detail ( Faizin, 2020). Data penelitian ini dapat diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga peneliti harus terlibat langsung di lapangan. Data kuantitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus hingga tuntas sehingga data yang dianalisis mendapatkan data yang benar dengan tahapan-tahapan yaitu kondensasi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Selain itu, perpanjangan pengamatan, wawancara berulang, diskusi dengan ahli, triangulasi teknik dan sumber juga meningkatkan validitas data, tujuanya untuk mengakuratkan data yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kondisi akhlak siswa dapat terlihat dari setiap kegiatan-kegiatan pembentukan akhlak siswa yang dilakukan secara tertib dan disiplin seperti kegiatan sholat dhuha bejamaah dan sholat dzuhur berjamaah, pembacaan istigosah, tahlil, membaca asmaul husna dan ayat Al-Qur’an, pembacaan doa-doa harian, kajian kitab kuning serta kegiatan BTQ. Selalu mencerminkan akhlak yang baik terhadap Allah, akhlak kepada guru, kepada teman dan dirinya sendiri. Sedangkan strategi yang digunakan yaitu pembiasaan, keteladanan, nasihat dan memberikan hukuman. Akan tetapi terdapat kendala kendala dalam menerapkan strategi pembentukan akhlak siswa yang berasal dari dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kesadaran yang kurang pada beberapa siswa, termasuk kurangnya fasilitas yang mendukung proses pembentukan akhlak siswa. faktor eksternal disebabkan karena kurangnya dukungan orang tua dan lingkungan yang menghambat proses pembentukan akhlak siswa karena minimnya taman baca Al-Qur’an dilingkungan sekitar.
Kata kunci : Strategi, Guru PAI, Pembentukan Akhlak Siswa