Pengembangan Instrumen Penilaian Diri untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Semester Ganjil MA Subulas Salam Menggunakan Media One Drive
Abstract
Penilaian dalam sistem pendidikan berfungsi sebagai cara untuk
mengetahui proses belajar peserta didik, yang harus dilakukan secara menyeluruh,
berkala dan berkesinambungan. Hasil observasi di MA Subulas Salam pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas X semester ganjil menunjukkan proses penilaian
sikap sosial oleh guru hanya dilakukan secara observasi semata. Selain itu guru
juga tidak pernah menyisipkan wawasan teknologi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu instrumen penilaian yang tepat,
berkualitas, mudah digunakan dan berwawasan teknologi.
Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mengembangan instrumen
penilaian diri untuk mengukur sikap sosial peserta didik kelas X semester ganjil
MA Subulas Salam menggunakan media One Drive, peneliti menggunakan media
One Drive dikarenakan agar peserta didik dapat memanfaatkan teknologi dengan
baik. Selain itu dengan media One Drive peserta didik dapat menghemat
penggunaan kertas serta dapat diisi dimana saja dengan menggunakan gawai atau
laptop selagi terhubung dengan jaringan internet. Peneliti ingin mengemas suatu
penilaian yang lebih simpel serta memudahkan peserta didik dan dewan guru.
Instrumen penilaian diri untuk mengukur sikap sosial peserta didik ini
terdiri dari 70 butir pernyataan, yang terkadung di dalam 7 kompetensi dasar
(KD), 13 indikator, pada KI 3 dan KI 4 kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Sikap
yang di ukur adalah jujur, percaya diri, disiplin, tanggung jawab, toleransi, santun,
serta gotong royong. Dengan memakai skala Likers yang terdiri dari 5 pilihan
jawaban yaitu, skor 1 apabila perserta didik tidak pernah melakukan, skor 2
apabila peserta didik kadang-kadang melakukan, skor 3 jika peserta didik cukup
sering melakukan, 4 apabila peserta sering melakukan dan skor 5 jika peserta
didik selalu melakukan. Jenis penelitian dan pengembangan yang peneliti buat
mengacu pada model Sugiono dengan membatasi hanya memakai sembilan
langkah, yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)
validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba
pemakaian, 9) analisis data.
Dalam mengembangan instrumen agar lebih berkualitas, maka peneliti
melakukan uji validitas dan uji realibilitas. Data yang diperoleh dari uji validitas
tersebut adalah nilai r tabel sebesar 0,2638. Karena keseluruhan r hitung > dari r
tabel maka dapat dinyatakan bahwa seluruh item instrumen penilaian dinyatakan
valid (baik). Sedangkan dari uji realibilitas yang dilakukan oleh peneliti
didapatkan data r tabel sebesar 0,238. Maka 0,756 > dari 0,238. Jadi dapat
disimpulkan bahwa angket penilaian diri untuk mengukur sikap sosial peserta
didik dinyatakan reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian.
Dari hasil uji coba produk diketahui bahwa dari 40 responden, sebesar
60% memiliki sikap sosial yang tinggi, berarti bahwa peserta didik memiliki
sikap sosial yang sangat baik, yang memiliki total skor jawaban responden antara
X ˂ 168. Sedangkan sebesar 40% dari 40 responden memiliki sikap sosial yang
sedang yang memiliki total skor jawaban responden antara 168 ≤ 252. Sehingga
dapat disimpulkan hasil dari pengembangan penilaian diri untuk mengukur sikap
sosial peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kelas X MA Subulas
Salam semester ganjil menggunakan media One Drive dikategorikan baik dan
layak digunakan.