Tindak Tutur Direktif Anak Usia Prasekolah dalam Interaksi Antaranggota Keluarga (Studi Kasus Moza)
Abstract
Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana tindak tutur anak
prasekolah dengan interaksi keluarganya. Melalui tindak tutur direktif ini dapat
mengetahui pemerolehan bahasa anak dengan interaksi keluarga. Interaksi keluarga
dan lingkungan sekitar juga sangat memperngaruhi pemerolehan dan perkembangan
bahasa pada anak, dalam berkomunikasi anak juga akan meniru atau mencotoh
bahahsa orang terdekatnya, oleh karna itu keluarga adalah tempat pertama dalam
memperoleh bahasa pertamanya.
Adanya tujuan pada penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan secara objektif
tindak memerintah anak usia prasekolah dalam interaksi antaranggota keluarga, (2)
mendeskripsikan secara objektif tindak meminta anak usia prasekolah dalam interaksi
antarangota keluarga, (3) mendeskripsikan secara objektif tindak bertanya anak usia
prasekolah dalam interaksi antaranggota keluarga, dan (4) mendeskripsikan secara
objektif tindak melarang anak usia prasekolah dalam interaksi antaranggota keluarga.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena hasil yang
dicapai dalam penelitian ini adalah gambaran tentang bagaimana anak melakukan
komunikasi dengan keluarganya, dengan menggunakan metode deskriptif karena
hanya meneliti satu objek saja. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu jenis studi kasus.
Subjek penelitian disini usia anak prasekolah yang bernama Mozaik Athaya
Nufah yang berumur 4 tahun. Putri kedua dari Ayah Edi Harianto dan Bunda Suryani
Nugraha. Moza adalah keponakan dari saudara kandung.
Untuk pengambilan data, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai
berikut: (a) peneliti merekam (video) tuturan anak yang dijadikan subjek penelitian
dengan menggunakan handphone, (b) menstranskip data yang sudah diperoleh dalam
bentuk tertulis dan data tersebut dianalisis nantinya akan dilampirkan, (c) memilih
data mengenai tindak tutur direktif anak usia prasekolah yang sudah diperoleh.
Langkah-langkah menganalisis data sebagai berikut: (a) mentranskip data
yang sudah diperoleh, (b) hasil transkip rekaman data akan diseleksi, (c) kemudian
mengelompokkan tindak direktif yang muncul dalam rekaman, (d) memberi kode
dalam masing-masing tindak tutur direktif, yaitu: untuk tindak meminta (MT), tindak
bertanya (BR), tindak memerintah (MH), dan tindak melarang (ML), (e) terakhir
menganalisis data keempat tindak direktif tersebut.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu ditemukan 13 tindak
tutur direktif, 4 tindak memerintah dengan menggunakan kalimat halus, 1 tindak
memerintah dengan menggunakan kalimat kasar, 1 tindak bertanya dengan
menggunakan kata permohonan, 1 tindak bertanya denga menggunakan kata minta, 1
tindak bertanya dengan mengunakan kata tolong, 1 tindak bertanya dengan
menggunakan kata siapa, 1 tindak bertanya dengan menggunakan kata bagaimana, 1
tindak bertanya dengan menggunakan kata apa, 1 tindak melarang dengan
menggunakan kata tidak, dan 1 tindak melarang dengan menggunakan kata jangan.
Tindak memerintah yang dilakukan oleh anak usia prasekolah ini dapat dilihat
pada kalimat imperatif desakan dan menggunakan intonasi yang keras dalam
menyampaikannya. Tindak meminta yang dilakukan oleh anak usia prasekolah ini
dapat dilihat dalam cara mengeskpresikan keinginannya, dan mitra tutur harus
melakukan sesuatu hal yang diinginkan oleh penutur. Tindak bertanya yang
dilakukan oleh anak usia prasekolah ini menggunakan ungkapan kalimat yang
mengandung pertanyaan sesuatu kepada mitra tutur. Tindak melarang yang
digunakan pada anak usia prasekolah menggunakan ungkapan melarang tindak tutur
langsung literal yang digunakan oleh modus tuturan.